Serunya Tradisi Mesuryak, Berebut Uang Saat Hari Raya Kuningan

Serunya Tradisi Mesuryak, Berebut Uang Saat Hari Raya Kuningan

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 18 Jun 2022 18:14 WIB
Krama atau warga Banjar Adat Bongan Gede saat melakukan tradisi Mesuryak saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022)
Krama atau warga Banjar Adat Bongan Gede saat melakukan tradisi Mesuryak saat Hari Raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022). Foto: Chairul Amri Simabur
Tabanan -

Warga Banjar Adat Bongan, Desa Bongan, Kecamatan/Kabupaten Tabanan tidak bisa lepas dari tradisi Mesuryak saat Hari Raya Kuningan. Dalam tradisi ini, warga atau krama banjar adat saling berebut uang di tiap pintu masuk rumah warga.

Uang itu merupakan sesari atau salah satu sarana upacara yang sebelumnya dipakai saat persembahyangan di sanggah gede atau pura keluarga.

Mereka yang berebut uang dari anak-anak hingga dewasa. Nilai uangnya beragam dari nominal Rp 2 ribu sampai Rp 100 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak sedikit di antara mereka terjatuh, masuk selokan, hingga terputus sandalnya.

"Ini tradisi yang sudah ada secara turun-temurun. Kapan tradisi ini dimulai tidak diketahui. Kami sifatnya hanya meneruskan tradisi ini setiap Kuningan," jelas Kelian Adat Banjar Bongan Gede, Komang Suparman, Sabtu (18/6/2022).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, Mesuryak berasal dari kata suryak yang berarti bersorak-sorai. Tradisi ini bertujuan untuk mengantarkan para leluhur ke sunia loka atau alam gaib.

"Kami yakini para leluhur kembali ke rumah dan ikut merayakan Galungan dan Kuningan. Hari ini kami antar para leluhur kami ke sunia loka dengan suka cita," sebutnya.

Ia menambahkan, tradisi Mesuryak diawali dengan persembahyang di masing-masing sanggah gede atau pura keluarga. Upacara ini kemudian berlanjut di pintu masuk utama masing-masing keluarga.

"Terakhir sebagai bentuk sukacita dilakukan dengan membagikan punia (sedekah) dalam bentuk sesari berupa uang," imbuhnya.

Untuk besaran uang yang diperebutkan dalam Mesuryak tidak ada batasannya. "Sukarela. Nominal tidak ada batasan," pungkasnya.

Sebetulnya, sesari tidak hanya uang saja, tetapi jajan dan buah-buahan. "Tapi lebih banyak yang mengejar sesari berupa uang," katanya.

Di masa lalu, uang sesari yang dipakai adalah uang kepeng atau uang bolong. Peserta Mesuryak juga hanya sebatas keluarga yang melakukan upacara.

"Tapi sekarang semua warga boleh ikut. Semua warga banjar merupakan keluarga," pungkasnya. (*)




(nor/nor)

Hide Ads