Inflasi Tabanan 1,8 Persen, Waspada Kenaikan Harga Bulan Depan

Inflasi Tabanan 1,8 Persen, Waspada Kenaikan Harga Bulan Depan

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Rabu, 29 Okt 2025 14:12 WIB
Penandatanganan MoU perwakilan perbekel se-kabupaten Tabanan dalam upaya penguatan ekonomi lokal dan pengendalian inflasi di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Rabu (29/10/2025).
Foto: Penandatanganan MoU perwakilan perbekel se-kabupaten Tabanan dalam upaya penguatan ekonomi lokal dan pengendalian inflasi di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Rabu (29/10/2025). (I Dewa Made Krisna Pradipta/detikBali)
Tabanan -

Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyebut inflasi di Tabanan dalam kondisi terkendali. Dari catatan hingga September 2025, inflasi di Gumi Lumbung Beras tersebut mencapai angka 1,88 persen secara tahunan (year on year) dengan deflasi bulanan sebesar -0,45 persen.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helina Panjaitan, mengatakan capaian ini berada di bawah angka inflasi nasional sebesar 2,65 persen dan inflasi Provinsi Bali sebesar 2,51 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menandakan stabilitas ekonomi daerah yang terjaga baik," kata Linda Helina dalam kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, Rabu (29/10/2025) di Gedung Kesenian I Ketut Maria

Menurutnya, deflasi pada September 2025 disumbang oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan strategis seperti bawang merah, tomat, daging babi, cabai rawit, dan bawang putih.

ADVERTISEMENT

"Inflasi Tabanan hingga September 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,51 persen. Capaian ini menunjukkan koordinasi dan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan TPID dalam menjaga stabilitas harga pangan," jelasnya.

Meski demikian, Linda mengingatkan bahwa potensi fluktuasi harga masih perlu diwaspadai, terutama menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan pada November bulan depan. Ia menjelaskan, pada periode hari raya, inflasi di Bali umumnya dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan bahan kebutuhan pokok dan sarana upacara keagamaan.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menyampaikan capaian inflasi yang rendah merupakan bukti nyata bahwa kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan masyarakat berjalan efektif.

"Kita patut bersyukur karena inflasi Tabanan masih terkendali dan bahkan lebih rendah dari nasional maupun provinsi. Ini menunjukkan bahwa sinergi antara Pemkab Tabanan, TPID, dan seluruh komponen masyarakat berjalan baik," kata Sanjaya.

Dia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan masyarakat. Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku UMKM dan petani, untuk terus memperkuat produksi dan distribusi pangan lokal sebagai upaya nyata menuju kedaulatan pangan.

Selain itu, kegiatan dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bupati Tabanan dengan para perbekel se-Tabanan sebagai wujud sinergi dalam penguatan ekonomi lokal dan pengendalian inflasi.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads