Harga Bawang Merah di Mataram Tembus Rp 70 Ribu per Kg

Harga Bawang Merah di Mataram Tembus Rp 70 Ribu per Kg

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 06 Agu 2025 17:07 WIB
Harga bawang merah di Pasar Induk Mandalika terus naik, Rabu (6/8/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Harga bawang merah di Pasar Induk Mandalika terus naik, Rabu (6/8/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Mataram, Nusa Tenggra Barat (NTB), mengalami kenaikan tajam. Pantauan detikBali di Pasar Pagesangan, Perumnas, dan Pasar Induk Mandalika, harga bawang merah berkisar antara Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram (kg).

Salah satu pedagang di Pasar Pagesangan, Rohmah, mengatakan harga bawang merah merangkak naik sejak pekan lalu. Dari yang sebelumnya, Rp 36-38 ribu per kilogram.

"Sekarang Rp 60 ribu per kilogram, ada juga yang jual sampai Rp 70 ribu, itu juga tergantung jenis bawangnya. Kalau yang agak kecil-kecil, beda Rp 3-5 ribu," kata Rohmah, Rabu (6/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohmah mengungkapkan imbas naiknya harga bawang merah naik cukup signifikan, beberapa pelanggannya membeli bawang merah dengan jumlah yang sedikit.

ADVERTISEMENT

"Biasanya beli 2-3 kilogram, tapi sekarang paling mentok seperempat dan setengah kilo," jelasnya.

Menurut Rohmah, stok menipis dari pengepul jadi salah satu faktor penyebab naiknya harga bawang merah.

"Begitu katanya, lagi sedikit stoknya," ujarnya.

Jika harga bawang merah di Pasar Pagesangan berkisar antara Rp 60-70 ribu per kilogram, harga bawang di Pasar Induk Mandalika berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 55 ribu per kilogram.

"Kalau yang besar-besar Rp 55 ribu, lagi naik dari kemarin," kata Ida, salah satu pedagang bawang merah di Pasar Induk Mandalika kepada detikBali, Rabu.

Sementara itu, Ferial, salah satu warga Kota Mataram mengaku terpaksa membeli bawang merah lebih sedikit, dikarenakan adanya kenaikan harga sejak beberapa hari terakhir.

"Biasanya beli satu kilogram, itupun kalau dapat harga murah bisa Rp 35 ribu per kilogram. Sekarang beli setengah kilogram dulu deh, itu saja sudah Rp 30 ribu. Tunggu harga normal dulu, baru beli agak banyakan," katanya saat diwawancarai detikBali di Pasar Induk Mandalika, Rabu.

Senada, Ni Wayan, salah satu warga Cakranegara, mengaku membeli bawang merah tidak sebanyak biasanya.

"Biasa beli dua sampai tiga kilogram, soalnya untuk jualan juga. Tapi sekarang, beli satu kilogram dulu deh, mahal banget harganya sekarang. Semoga bisa cepat normal, kita takutnya besok bisa lebih mahal lagi," ujarnya saat dijumpai di Pasar Induk Mandalika, Mataram, Rabu (6/8/2025).

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,17 persen pada Juli 2025. Inflasi kali ini didorong oleh kenaikan harga beras hingga bawang merah.

"Inflasi kita kali ini dipicu oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Yakni, beras dan bawang merah," kata Kepala BPS NTB Wahyudin seusai rilis data inflasi di kantornya, Jumat (1/8/2025).

Wahyudin memerinci naiknya harga beras menjadi penyumbang utama inflasi dengan andil sebesar 0,07 persen. Disusul bawang merah 0,06 persen, ikan tongkol 0,04 persen, cabai merah 0,02 persen, dan tomat 0,02 persen.

Dari sisi wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi bulanan tertinggi terjadi di Kota Bima sebesar 0,48 persen dengan IHK 108,63. Disusul Kota Mataram 0,25 persen dengan IHK 108,85, dan Kabupaten Sumbawa deflasi 0,03 persen sengan IHK 109,13.

"Seluruh wilayah kabupaten/kota IHK di Provinsi NTB mengalami inflasi bulanan pada Juli 2025," jelas Wahyudin.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads