Dinas Perhubungan (Dishub) Bali menyoroti sejumlah titik rawan kemacetan yang diperkirakan akan terjadi saat arus balik Lebaran 2025. Beberapa ruas jalan utama dan simpul transportasi menjadi perhatian utama karena diprediksi mengalami lonjakan kendaraan.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bali, I Putu Sutaryana, mengatakan pihaknya telah memetakan beberapa lokasi yang kerap mengalami kemacetan, terutama jalur-jalur padat pemudik yang kembali ke Bali melalui jalur darat.
"Titik-titik kemacetan parah umumnya terjadi di sekitar pasar Bajera (Selemadeg) dan di simpang jalan utama Tabanan-Denpasar," kata Sutaryana kepada detikBali, Sabtu (5/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan raya Tabanan disebut sebagai jalur utama para pemudik dari Jawa menuju Bali. Titik-titik seperti Bajera, Soka, hingga memasuki Kota Tabanan kerap mengalami kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik.
"Memang sering macet terutama di Bajera, Soka sampai ke Kota Tabanan," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dishub Bali telah berkoordinasi dengan Dishub kabupaten/kota agar memberikan perhatian khusus di titik-titik tersebut.
Selain jalur darat utama, kemacetan juga diprediksi terjadi di Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai. Kedua pelabuhan itu akan menjadi lokasi padat aktivitas karena menampung penumpang yang kembali ke Jawa dan Lombok usai libur panjang.
"Kawasan wisata seperti Kuta, Bedugul, dan Ubud kemacetan sering muncul di lokasi-lokasi ini akibat lonjakan wisatawan yang pulang atau baru datang menjelang akhir libur," jelas Sutaryana.
Dishub Bali memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 5 dan 6 April 2025. Hal ini mengacu pada pola pergerakan masyarakat yang mulai bersiap kembali beraktivitas mulai tanggal 7 April.
"Karena tanggal 7 dan 8 masyarakat sudah mulai siap-siap beraktivitas," ucapnya.
(dpw/dpw)