Sebanyak 107 koperasi di Kabupaten Karangasem dinyatakan tidak aktif alias bangkrut. Ada beberapa faktor yang memengaruhi koperasi tersebut sudah tidak eksis lagi. Salah satunya karena pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem I Gede Loka Santika membeberkan hingga saat ini ada masih tercatat ada 341 koperasi. Jumlah 107 koperasi dari 341 koperasi yang bangkrut itu setara dengan 31 persen atau hampir sepertiganya.
"Mereka dinyatakan tidak aktif karena tidak melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) lebih dari tiga kali secara berturut-turut," kata Santika, Jumat (28/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan jumlah tersebut, berarti ada sebanyak 234 koperasi yang masih aktif. Dia berharap ratusan koperasi itu bisa tetap eksis sehingga koperasi yang sakit hingga mati tidak bertambah.
"Dari 234 koperasi yang masih aktif, ada empat koperasi baru. Bahkan ada satu koperasi yang dinyatakan sangat sehat karena managemen yang bagus berdasarkan hasil RAT yang dilaksanakan," ujar Santika.
Menurutnya, pandemi COVID-19 dan erupsi Gunung Agung beberapa tahun lalu dampaknya besar. Saat itu, banyak pengurus koperasi beralih mencari pekerjaan lain lantaran koperasi yang mandek.
Santika berharap koperasi yang tidak aktif bisa bangkit lagi. Untuk itu, Diskoperindag terus berkomunikasi dan melakukan pembinaan. Namun, dia menyadari kebanyakan kantor dan anggotanya sudah tidak ada sehingga cukup sulit diaktifkan kembali.
"Selain itu, kami juga intens melakukan pembinaan terhadap koperasi yang masih aktif agar jangan sampai ada permasalahan. Jika mereka terlambat melaporkan hasil RAT kami langsung hubungi dan jika ada kendala kami bantu untuk menyelesaikannya," tandas Santika.
(hsa/hsa)