DPR Awasi Penjualan Kembali Gas Melon oleh Pengecer

DPR Awasi Penjualan Kembali Gas Melon oleh Pengecer

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 04 Feb 2025 14:09 WIB
Ratusan warga silih berganti datang menyerbu operasi pasar gas 3 kg di depan Kantor Lurah Legian, Badung, Selasa (4/2/2025).
Foto: Antrean gas LPG 3 kg di Legian, Badung, Selasa (4/2/2025). (Agus Eka/detikBali)
Denpasar -

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, akan mengawasi situasi selama tiga hari setelah Presiden Prabowo Subianto kembali membolehkan pengecer atau warung menjual gas LPG 3 kilogram (kg). Sebelumnya, terjadi antrean panjang lantaran pembelian LPG 3 kg wajib di pangkalan gas sejak 1 Februari 2025.

"Iya tiga hari ini akan landai nggak, kami akan pantau," kata Alit Kelakan, sapaannya, saat dihubungi detikBali, Selasa (4/2/2025).

Alit Kelakan mengingatkan agar gas melon itu dapat didistribusikan secara tepat sasaran dan harga yang sesuai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Kelakan juga menyarankan Pertamina membangun subpangkalan di dekat masyarakat menengah ke bawah agar tepat sasaran.

"Pembuatan pangkalan ya tinggal didata saja berapa petani di sana, UMKM, itu didata, dikumpulkan langsung bikin subpangkalan yang dekat-dekat petani, nelayan, di Bali kan ada banjar kerja sama saja dengan banjar-banjar dan desa adat, kenapa ruwet-ruwet," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Hal itu memudahkan masyarakat mendapatkan gas melon. Ia heran dengan aturan yang mempersulit masyarakat dengan menghapus pengecer untuk tidak beroperasi per 1 Februari.

"Sumber masalahnya kan adalah dari Dirjen Migas Kementerian ESDM, karena di sana disebutkan untuk mendapatkan gas subsidi 3 kilogram itu tidak lagi melalui pengecer per 1 Februari, ruwet jadinya," beber mantan Wakil Gubernur Bali itu.

Sembari menunggu subpangkalan, Alit Kelakan berpendapat operasi pasar bisa dilakukan serentak di kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi, dengan instruksi Presiden ini bagus sementara sebelum ada memperbanyak pangkalan dan subpangkalan ya ini dulu pengecer sama operasi pasar," tandas politikus PDIP itu.

Sebelumnya, Prabowo mengizinkan pengecer menjual LPG 3 kg lagi. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

"Ada keinginan dari Kementerian ESDM itu untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat. Namun, setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Dasco di kantor DPD RI, Jakarta, Selasa, dikutip dari detikFinance.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads