Malaysia Masih Jadi Tujuan Favorit PMI Asal Mataram

Malaysia Masih Jadi Tujuan Favorit PMI Asal Mataram

Nathea Citra - detikBali
Jumat, 17 Jan 2025 15:19 WIB
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan saat diwawancarai di Mataram, Jumat (17/1/2025)
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan saat diwawancarai di Mataram, Jumat (17/1/2025). (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Malaysia tetap menjadi negara favorit bagi pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mencatat, mayoritas pekerjaan yang dijalani para pekerja migran ini adalah sebagai buruh kelapa sawit.

"Yang paling mendominasi itu ya Malaysia, rata-rata warga kita yang ke Malaysia sekitar 548 orang selama tahun 2024," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Rudi Suryawan, saat dikonfirmasi di Mataram, Jumat (17/1/2025).

Rudi menjelaskan, PMI asal Kota Mataram yang bekerja di Malaysia didominasi oleh laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di Malaysia yang mendominasi laki-laki, tapi kalau di Taiwan dan Singapura rata-rata PMI asal Mataram adalah perempuan. Pekerjaan mereka rata-rata menjadi penjaga atau perawat orang tua jompo," jelasnya.

Berdasarkan data Disnaker Kota Mataram, warga yang bekerja sebagai PMI tercatat sebanyak 786 orang, tersebar di 12 negara. Rinciannya adalah Malaysia 548 orang, Singapura 57 orang, Taiwan 55 orang, Arab Saudi 34 orang, dan Hong Kong 32 orang.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Brunei Darussalam 17 orang, Italia 5 orang, Polandia 5 orang, Hungaria 4 orang, Kuwait 3 orang, Inggris 1 orang, dan Slovakia 1 orang.

"Angka PMI kita di 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang jumlahnya sekitar 800-an PMI. Penurunan ini disebabkan oleh adanya moratorium selama 3 hingga 4 bulan di Malaysia pada tahun 2023," tandas Rudi.

Malaysia Masih Primadona bagi PMI NTB

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gede Putu Aryadi, menjelaskan bahwa Malaysia tetap menjadi tujuan utama PMI asal NTB. Faktor utamanya adalah rata-rata gaji di Malaysia yang mencapai 1.500 ringgit atau sekitar Rp5,4 juta per bulan.

Jumlah ini masih lebih besar dibandingkan rata-rata upah di Indonesia. Selain sebagai buruh kelapa sawit, PMI juga banyak bekerja sebagai asisten rumah tangga dan buruh bangunan.

"Di tahun 2024, ada 24 ribu PMI yang berangkat ke sejumlah negara. Sementara untuk jenis pekerjaan, ada industri, tukang (pertukangan), pertanian, dan masih banyak lagi," kata Gede beberapa waktu lalu.

Selain Malaysia, Gede menambahkan, negara-negara lain dengan gaji lebih tinggi juga menjadi tujuan PMI, seperti Hong Kong, Taiwan, negara-negara Timur Tengah, Korea Selatan, dan negara-negara di Eropa. Jika Malaysia menjadi negara dengan jumlah pekerja terbanyak, Taiwan menjadi tujuan PMI dengan jumlah terendah.

"Untuk yang ke Taiwan, jumlahnya kecil, tapi setiap bulan ada yang berangkat ke sana, sekitar 4-5 orang PMI per bulan," jelasnya.

Berdasarkan data Disnakertrans NTB, jumlah PMI asal NTB yang bekerja di luar negeri dari 2007 hingga 2023 mencapai 589.023 orang, tersebar di 108 negara. Sementara itu, hingga Juli 2024, sebanyak 423 PMI asal NTB dipulangkan dari luar negeri.




(dpw/dpw)

Hide Ads