Malaysia masih menjadi negara favorit tujuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemprov NTB mencatat pekerjaan yang dilakoni para pejuang devisa itu didominasi buruh kelapa sawit.
"Jelas yang paling ramai ya Malaysia, bahkan sekarang Malaysia lagi membutuhkan 4.000 (PMI) di akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB I Gede Putu Aryadi di Mataram, Sabtu (2/11/2024).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Malaysia menjadi negara tujuan favorit PMI di NTB. Di antaranya, rata-rata gaji PMI di Malaysia sekitar 1.500 ringgit atau sekitar Rp 5,4 juta per bulan. Ini masih lebih besar ketimbang rata-rata upah di Indonesia. Selain menjadi buruh kelapa sawit, para PMI banyak yang menjadi asisten rumah tangga hingga buruh bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tahun ini, ada 24 ribu PMI (yang berangkat) ke sejumlah negara. Sementara untuk jenis jobnya, ada yang industri, tukang (pertukangan), pertanian, dan masih banyak lagi," jelas Gede.
Selain Malaysia, Gede melanjutkan, ada beberapa negara tujuan PMI dengan nominal gaji yang lebih tinggi. Antara lain, Hongkong, Taiwan, negara-negara Timur Tengah, Korea Selatan, hingga negara-negara di benua Eropa. Jika Malaysia menjadi negara dengan jumlah pekerja terbanyak, Taiwan menjadi negara tujuan PMI terendah.
"Untuk yang ke Taiwan, jumlah kecil, tapi setiap bulan ada yang berangkat ke Taiwan. Jumlahnya kisaran 4-5 orang (PMI) per bulan," terang Gede.
Berdasarkan data Disnakertrans NTB, jumlah penempatan PMI di luar negeri dari NTB pada 2007-2023 sebanyak 589.023 orang. PMI asal NTB tersebar di 108 negara. Sementara, hingga Juli 2024, ada 423 PMI asal NTB yang dipulangkan dari luar negeri.
(hsa/hsa)