Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami penurunan signifikan sepanjang 2024 dibandingkan 2023. Total NIB yang diterbitkan pada 2024 tercatat sebanyak 7.477, turun dari 11.751 pada 2023.
"Secara total memang ada penurunan sekitar 4.000 dibandingkan 2023," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Mataram, Amiruddin, saat ditemui di kantornya, Jumat (10/1/2025).
Amiruddin menjelaskan, selain penurunan jumlah total NIB, sebaran kualitas risiko berdasarkan klasifikasi baku lapangan usaha (KBLI) juga mengalami tren menurun pada 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data DPMPTSP Mataram mencatat sebaran kualitas risiko rendah pada 2024 sebesar 11.519, turun dari 15.095 pada 2023. Risiko menengah rendah naik menjadi 1.708 pada 2024 dari 1.514 pada 2023. Sebaran risiko menengah tinggi tercatat 2.292, sedikit menurun dari 2.354 pada 2023. Adapun risiko tinggi mencapai 506 pada 2024, turun tipis dari 589 pada 2023.
"Jumlah proyek juga turun, dari 19.551 pada 2023 menjadi 16.025 di 2024. Sementara status perizinan pada 2024 tercatat 7.285, menurun dari 9.601 pada 2023," ungkap Amiruddin.
Meski sebagian besar kategori mengalami penurunan, usaha kedai makanan justru menunjukkan peningkatan signifikan. Sebaran KBLI untuk kedai makanan naik dua kali lipat pada 2024, yakni mencapai 878 usaha dari sebelumnya 480 pada 2023.
"Peningkatan ini terlihat dari banyaknya kafe, kedai, warung, hingga resto yang menjamur di berbagai titik di Mataram," ujar Amiruddin.
Namun, jenis usaha lain mengalami penurunan pada 2024. Sebaran industri produk makanan lain menurun menjadi 942 dari 2.286 pada 2023. Industri produk roti dan kue tercatat sebanyak 528 usaha pada 2024, turun dari 572 pada 2023. Perdagangan eceran berbagai macam makanan juga menurun menjadi 661 usaha dari sebelumnya 1.585 pada 2023.
(iws/iws)