Manajemen Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, mengakui ada antrean di sejumlah titik layanan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Hal itu disebabkan karena kenaikan jumlah penumpang yang mendarat dan terbang di Bandara Ngurah Rai.
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, memang terjadi antrean dan kepadatan di beberapa titik pelayanan," kata General Manager (GM) Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, seusai menutup pos Nataru 2024/2025, Selasa (7/1/2025).
Sebanyak 1,4 juta orang mendarat dan terbang di Bandara Ngurah Rai sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Jumlah itu naik 8% dibandingkan Nataru tahun lalu sebanyak 1,2 juta orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pesawat yang mendarat dan terbang di Bandara Ngurah Rai mencapai 8.148 pergerakan. Penerbangan itu melayani rute domestik terbanyak ke Jakarta dan Surabaya. Sedangkan rute internasional, didominasi penerbangan ke Australia, Singapura, dan Malaysia.
"Untuk itu, kami telah mengupayakan pekerjaan optimalisasi fasilitas, terutama yang krusial atau yang bersentuhan langsung dengan pelayanan penumpang, diselesaikan sebelum masuk masa liburan," terang Ahmad.
Meski terjadi kepadatan, Ahmad mengeklaim layanan di Bandara Ngurah Rai dapat diberikan secara maksimal selama 19 hari libur Nataru 2024/2025.
Sejumlah hal telah dilakukan manajemen Bandara Ngurah Rai untuk mengatasi kepadatan penumpang, yakni pengaturan dan perluasan area sisi darat, penataan ulang areal terminal, dan penerapan operasional bandara yang berbasis teknologi, khususnya yang menjadi critical area pelayanan penumpang.
Selain itu, upaya memperluas area dan penambahan empat lajur pemeriksaan penumpang atau Security Check Point (SCP), baik di terminal domestik dan terminal internasional juga telah dilakukan. Ada juga tambahan mesin x-ray di dua terminal itu untuk mempercepat proses boarding penumpang.
(iws/iws)