Sopir Trans Metro Dewata Setia Tunggu Keputusan Pemerintah meski Nganggur

Sopir Trans Metro Dewata Setia Tunggu Keputusan Pemerintah meski Nganggur

Sui Suadnyana, Rizki Setyo - detikBali
Kamis, 02 Jan 2025 15:19 WIB
Ratusan karyawan PT Satria Trans Dewata, termasuk sopir bus Trans Metro Dewata (TMD), berkumpul di Terminal Ubung, Denpasar, Kamis (2/1/2025). (Rizki Setyo/detikBali)
Foto: Ratusan karyawan PT Satria Trans Dewata, termasuk sopir bus Trans Metro Dewata (TMD), berkumpul di Terminal Ubung, Denpasar, Kamis (2/1/2025). (Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Berhentinya operasional bus Trans Metro Dewata (TMD) membuat para sopir terancam kehilangan mata pencahariannya. Pasalnya, mereka sudah tidak bisa mengemudi bus 'Tayo' itu seperti hari biasanya.

Meski demikian, sejumlah sopir tetap menunggu keputusan pemerintah terkait nasib bus TMD. Mereka memilih setia bersama manajemen PT Satria Trans Metro dan tidak mencari pekerjaan lain.

Salah seorang sopir bus TMD, Ida Bagus Gede Putu Riyantana, memercayai jajaran manajemen bisa memberikan hasil terbaik bagi karyawan-karyawannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami percaya sama pimpinan, direksi, manajemen bahwa mukjizat masih ada, harapan masih ada. Terbukti dengan arahan beliau untuk kami bertahan dahulu, di samping tetap pimpinan memperjuangkan semua supaya tetap berjalan," kata sopir yang disapa Gustu itu di Terminal Ubung, Denpasar, Kamis (2/1/2025).

Gustu mengatakan banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari operasional bus TMD. Dia bersama rekan-rekan seprofesi sepakat untuk tidak bekerja di tempat lain.

ADVERTISEMENT

"Karena sebagian besar kami mantan bawahan beliau juga dari keempat dirut kami yang pegang saham di sini. Itulah yang membuat kami rasa percaya beliau ini bisa perjuangkan hak kami," jelas Gustu.

Gustu menuturkan sudah ada kesepakatan dan kompensasi dari manajemen. Mereka akan diberikannya gaji untuk Desember 2024 dan bonus akhir tahun pada pertengahan Januari 2025.

"Kemungkinan kan ini di Januari ini masih diam, semoga makin cepat selesai, (kami) masih setia menunggu," ucap sopir TMD di koridor 4 itu.

Gustu menuturkan sebagian besar para pengemudi bus TMD berlatar belakang sopir pariwisata. Mereka berusia 21 hingga 62 tahun.

Direktur PT Satria Trans Metro, I Ketut Edi Dharmaputra, menyampaikan seluruh karyawan akan diberikan gaji ketiga belas, termasuk sopir.

"Sambil ini diurus dahulu, mudah-mudahan, harapan kami lebih cepat lebih tanggap dari kementerian untuk mengambil suatu sikap keputusan dengan pemerintah daerah," harap Edi.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 228 sopir bus TMD terkena dampak langsung akibat pemberhentian operasional transportasi publik itu sejak 1 Januari 2024. Total keseluruhan personel yang terdampak mencapai 317 orang, sebagian besar merupakan sopir.

"Total personel seluruhnya sekitar 317 orang dengan 228 di antaranya adalah pramudi," ujar Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya, Ida Bagus Eka Budi, Rabu (1/1/2025). PT Satria Trans Jaya merupakan pengelola bus tersebut.

Saat ini, operasional TMD hanya menyisakan petugas keamanan di dua garasi utama, yakni Terminal Ubung dan Sentral Parkir Kuta. "Sesuai mekanisme manajemen, personel keamanan tetap bertugas untuk menjaga aset perusahaan," jelas Budi.

Budi berharap penghentian operasional ini hanya bersifat sementara. Ia menyerukan pemerintah pusat dan daerah untuk segera memberikan keputusan yang dapat memperbaiki situasi. "Semoga hal ini didengar oleh pemangku kebijakan di pusat maupun daerah," harapnya.




(iws/gsp)

Hide Ads