Warga penyandang disabilitas sedih dan kecewa bus Trans Metro Dewata (TMD) berhenti beroperasi. Salah satunya adalah Vincensius (39). Dia kini kesulitan berangkat bekerja sejak bus TMD tidak mengaspal lagi per 1 Januari 2025.
Pria tunanetra yang bekerja sebagai tukang pijat keliling itu mengaku setiap hari menggunakan bus TMD dari Terminal Ubung menuju ke rumah-rumah pelanggannya.
"Hari ini kami kecewa karena busnya diberhentikan. Pekerjaan kami sangat sulit jadinya," kata Vincen, sapaannya, saat ditemui di Terminal Ubung, Denpasar, Kamis (2/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama menjadi pelanggan bus TMD, Vincen merasa sangat nyaman. Sebab, fasilitas dan pelayanan bus berkelir merah itu cukup ramah disabilitas.
"Kami harap ke depannya bus ini bisa aktivitas kembali biar pekerjaan kami lancar kembali," sambung pria asal Tabanan itu.
Selain itu fasilitas yang bagus, Vincen berujar, tarif bus TMD sangat ramah di kantong. Warga disabilitas dikenai tarif khusus, hanya Rp 2 ribu. Vincen tak perlu keluar duit banyak ketika ada panggilan pijat sampai Nusa Dua, Badung. Apalagi berangkat dari Tabanan yang jaraknya jauh.
"(Sekarang) Kami pakai online, tapi sangat mahal," keluhnya.
"Jadi sangat-sangat membantu kami. Jadi kami sebagai penyandang disabilitas kami mohon supaya segera ditindaklanjuti supaya pekerjaan kami bisa dilancarkan," pungkas Vincen.
(hsa/gsp)