PT PLN (Persero) UID Bali memproyeksikan beban puncak listrik di Bali saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mencapai 1.250 Megawatt (MW). PLN UID Bali mengeklaim pasokan listrik di Pulau Dewata aman. Adapun, beban puncak listrik diprediksi terjadi pada 28 Desember mendatang.
"Dari sisi pembangkitan tidak ada kendala karena daya mampu pembangkit yang ada di Bali ini kurang lebih 1.388 MW. Jadi, kalau pun tercapai 1.250 MW, masih ada spare kurang lebih 130 MW. Ini masih mencukupi," ujar General Manager PT PLN (Persero) UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho di Denpasar, Selasa (24/12/2024).
PLN juga memastikan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali. Eric menyebut sebanyak 62 titik SPKLU dengan total 123 charging point telah tersebar di seluruh Bali. Selain itu, terdapat pula sekitar 20 SPKLU yang disediakan oleh pihak lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai dari landing di (Pelabuhan) Gilimanuk pada saat penyeberangan itu sudah disambut SPKLU. Harapannya, dengan total 62 titik ini, bisa mengakomodasi kebutuhan dari pengguna kendaraan listrik," ungkapnya.
Selama momen Nataru, dia melanjutkan, PLN juga menyiagakan 1.032 personel. Seribuan personel itu bertugas mengamankan layanan kelistrikan di objek-objek vital selama masa siaga dari 18 Desember 2024 sampai 8 Januari 2025.
"Saat tahun baru pun kami juga menyediakan personel yang nantinya akan mobile di tempat-tempat wisata," imbuhnya.
(iws/dpw)