Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengajukan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,9 triliun untuk 2025. Angka itu tertuang dalam Rencana Tahunan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (RTP KUR).
"Potensi ke depan, di tahun 2025 kami sudah mengajukan RTP KUR (atau) Rencana Tahunan Penyaluran KUR yang naik hampir di Rp 1,9 (triliun)," kata Direktur Utama (Dirut) BPD Bali, I Nyoman Sudharma, saat Gathering Wartawan and Focus Group Discussion (FGD), di Denpasar, Rabu (18/12/2024).
Sudharma mengungkapkan angka Rp 1,9 triliun sebenarnya sudah terealisasi dalam penyaluran KUR pada 2024. BPD Bali mendapatkan KUR 1,89 triliun pada 2024, tetapi memperoleh tambahan di akhir tahun sebesar Rp 70 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walhasil, jumlah KUR yang disalurkan BPD Bali pada 2024 mencapai 1,93 triliun. Angka itu telah melampaui pengajuan plafon KUR untuk 2025.
"Dengan tambahan kemarin sebenarnya sudah plafon KUR yang kami usulkan tahun 2025 sudah terlewati sebenarnya dari realisasi tambahan yang kami laksanakan di akhir tahun 2024," jelas Sudharma.
Sudharma mengungkapkan bank penyalur KUR dimungkinkan untuk melakukan perubahan RTP KUR paling lambat akhir Juni. Hal itu sesuai aturan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Di tengah-tengahnya, setelah bulan Juni, ya tentunya pasti Komite Kebijakan KUR pasti memperhatikan, pertama adalah kinerja bank penyalur KUR-nya, termasuk kualitas yang disalurkan," jelas Sudharma.
Sudharma kemudian membeberkan kualitas KUR yang disalurkan BPD Bali. Menurutnya, kualitas KUR yang disalurkan BPD Bali cukup berkualitas. Hal itu dibuktikan dengan angka non-performing loan (NPL) yang di bawah 0,5 persen hingga November 2024.
"Tentunya ini menjadi kebanggan bagi kita bersama-sama dengan penyaluran KUR yang sudah terealisasi saat ini dengan porsi UMKM yang kami bisa salurkan hampir di 51,08 persen," ungkap Sudharma.
(hsa/gsp)