.webp)
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali, I Made Rai Ridartha, menyebut proyek subway di Bali terancam batal. Potensi ini bisa saja terjadi jika tak ada investor yang membiaya proyek transportasi massal itu.
"Saya kira jika investor tidak jadi, tentu ini (proyek subway) bisa batal karena uangnya sangat besar dan ada sistem transportasi lain yang lebih prioritas untuk didukung oleh dana APBN dan APBD," ujar Ridartha kepada detikBali, Rabu (13/11/2024).
Ridartha menuturkan seharusnya sistem transportasi umum di atas permukaan lebih diprioritaskan. Sebab, ke depan akan mendukung aksesibilitas layanan menuju subway tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk ini saya tetap sarankan mana yang lebih prioritas jika menggunakan dana APBN," lanjutnya.
Pun demikian, ia berharap proyek ini dapat dilanjutkan sesuai tahapannya menggunakan skema business to business (B to B).
"Terkait dengan beberapa kendala yang ada tentu perlu dilakukan pendataan yang pasti yang detail tentang kendala-kendala yang dihadapi dan bagaimana penyelesaiannya," beber Ridartha.
MTI melihat bahwa pembangunan subway ini memang digadang-gadang akan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Bali selatan. Tentu perlu dicermati lebih dalam pengaruh dari pembangunan subway itu dalam mengatasi kemacetan.
"Tentu dengan tahapan awal yang dibangun ini kita yakini bersama bahwa persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan secara tuntas," ucapnya.
Oleh sebab itu, ia juga menyarankan agar memperbaiki juga layanan transportasi di permukaan sembari menunggu rampungnya proyek kereta bawah tanah itu.
"Dan bagaimana perlakuan perbaikan-perbaikan sistem lalu lintas yang sudah diterapkan, tentu ada hal yang dapat dilakukan sebelum menjurus kepada perubahan-perubahan fisik," pungkas dia.
(dpw/nor)
