Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat ada 87 ribu orang menganggur per Agustus 2024 di NTB. Angka pengangguran berdasarkan angkatan kerja (usia 15 tahun ke atas) ini mengalami peningkatan jika dibandingkan 2022-2024.
Dari data BPS per Agustus 2024, angka pengangguran tercatat sebesar 80 ribu orang. Sedangkan angka pengangguran Agustus 2023 sebesar 83 ribu orang.
"Sementara angka pengangguran dari status keadaan ketenagakerjaan angkatan kerja ada 87 ribu orang," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Selasa (5/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dilihat dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) antara perkotaan dan pedesaan, persentase jumlah TPT didominasi oleh pengangguran dari perkotaan. Dari data BPS, persentase TPT sejak 2022-2024 di perkotaan selalu lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pengangguran dari pedesaan.
Pada 2022, persentase TPT di perkotaan sebesar 3,52 persen, sedangkan TPT di pedesaan 2,28 persen. Pada 2023, TPT di perkotaan sebesar 3,27 persen, sedangkan TPT di pedesaan sebesar 2,32 persen.
"Sementara TPT 2024 di perkotaan 2,73 persen, sedangkan TPT di pedesaan 2,53 persen," jelas Wahyudin.
Rata-rata TPT menurut tingkat pendidikan per Agustus 2024 di NTB, tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi yang paling tinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya, yakni sebesar 4,73 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan diploma I/II/III sebesar 1,03 persen.
"Dibandingkan Agustus 2023, hampir semua kategori pendidikan mengalami penurunan TPT, kecuali untuk tamatan SD ke bawah dan sekolah menengah atas (SMA) yang naik masing-masing 0,78 persen," tandas Wahyudin.
(nor/nor)