Sejumlah sleeper bus juga dilayani oleh pramugara. Salah satu pramugara di bus rebah adalah Nizar.
Pria asal Malang, Jawa Timur, tersebut menjadi pramugara di bus rebah Juragan99 sejak 2022. Kala itu, ia bertugas di rute Jakarta-Malang PP.
Nizar lalu bertugas melayani penumpang slepeer bus dengan rute Denpasar-Malang. Menurut dia, saat tiga bulan pertama bus rebah itu mengaspal dari Kota Apel ke Pulau Dewata masih banyak bangku kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlahan tapi pasti. Jumlah penumpang sleeper bus Juragan99 terus meningkat. Kini rata-rata tingkat keterisian bus Juragan99 rute Denpasar-Malang ketika musim liburan bisa mencapai 80-100 persen.
"Alhamdulillah penumpang sekarang penuh," ungkap pria berusia 25 tahun tersebut.
![]() |
Nizar memang ingin menjadi pramugara bus malam. Berbekal informasi dari media sosial, ia melamar ke Juragan99.
Nizar lalu diterima. "Kayaknya asik (jadi pramugara), terus dari segi penampilan kayak bagus," tuturnya.
Nizar menjelaskan tugas pramugara adalah melayani penumpang. Sebelum bus jalan, ia memasukkan barang-barang penumpang ke bagasi lalu menunjukkan kursi penumpang.
Nizar juga bertugas membantu penumpang selama dalam perjalanan. Misalkan, menghubungkan televisi yang berada di kursi ke Wifi.
Nizar menuturkan penghasilannya sebagai pramugara Juragan99 cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sama seperti sopir, ia mendapat uang jalan setiap bus rebah itu mengaspal.
Founder Juragan99, Gilang Widya Pramana, menuturkan saat ini, jumlah sopir dan pramugara sleeper bus Juragan99 sebanyak 46 orang. Dua sopir dan satu pramugara akan bertugas di satu bus untuk setiap rute.
Selama bertugas, mereka mengenakan seragam khas Juragan99 Trans. Penampilan para sopir juga diwajibkan rapi dan bersih.
"Seluruh kru menjaga kesehatan dan penampilan agar selalu bersih dan wangi," imbuh Gilang.
Baca juga: Prospek Cerah Sleeper Bus di Pulau Dewata |
Lain lagi dengan Nur Kholis. Meski berstatus kondektur sleeper bus Tami Jaya, pria berusia 51 tahun itu juga bertugas melayani penumpang layaknya pramugara dan pramugari.
Menurut Nur Kholis, pelayanan penumpang bus rebah lebih ekstra. Sebab, sebagian besar penumpang slepeer bus rute Yogyakarta-Denpasar PP itu merupakan penumpang pesawat yang kehabisan tiket.
"Pelayanan penumpang sleeper bus harus agak esktra karena peralihan dari penumpang pesawat ke bus," tutur pria yang bekerja di Tami Jaya sejak 2012 tersebut.
Nur Kholis juga harus lebih sabar menghadapi penumpang. Pernah suatu hari ada penumpang bus rebah itu yang buang air besar di toilet bus. Padahal, kamar mandi di angkutan umum tersebut dirancang hanya untuk buang air kecil dan ia kerap mengingatkan penumpang sebelum bus melaju.
Sontak Nur Kholis harus membereskan berak tersebut. "Kami lalu ke rest area untuk membersihkannya sendiri. Setelah bersih, baru bus jalan lagi," kenangnya sembari tertawa. "Mau marah bagaimana, ya itu saya harus sabar."
Nur Kholis bersyukur bisa bekerja di Tami Jaya. Saban bulan ia mendapatkan gaji Rp 3 juta. Tak jarang, bonus mengucur jika penumpang bus rebah itu ramai.
"Cukup untuk menghidupi keluarga dan biaya sekolah anak," tutur ayah tiga anak itu.
(gsp/hsa)