BPD Bali Raih 'The Best Performance Bank' di BIFA, Dirut Dapat 'The Best CEO'

BPD Bali Raih 'The Best Performance Bank' di BIFA, Dirut Dapat 'The Best CEO'

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 18 Sep 2024 23:30 WIB
Kantor BPD Bali di Jalan Raya Puputan, Denpasar. (Dok. BPD Bali)
Foto: Kantor BPD Bali di Jalan Raya Puputan, Denpasar. (Dok. BPD Bali)
Denpasar -

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menyabet penghargaan The Best Performance Bank untuk kategori BPD (Jawa-Bali) dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Awards (BIFA) 2024. BIFA merupakan metamorfosis dari acara tahunan Bisnis Banking Awards (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, serta Bisnis Indonesia Insurance Awards (BIIA) untuk asuransi.

Adapun dalam ajang tahunan ini dilakukan tiga tahapan seleksi. Pertama, ada screening dengan menyeleksi nominee berdasarkan kriteria. Kedua, seleksi kuantitatif, di mana perusahaan yang lolos dari tahapan ini akan masuk ke tahap ketiga, yakni seleksi kualitatif.

Direktur Utama (Dirut) BPD Bali, I Nyoman Sudharma, juga meraih penghargaan dalam gelaran BIFA dengan menyabet The Best Chief Executive Officer (CEO) di kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD). Penghargaan itu diraih bersama Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, sebagai CEO Best Perbankan, dan Dirut Adira Finance sebagai Best CEO Multifinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua penghargaan ini sejalan dengan moncernya kinerja BPD Bali dalam beberapa tahun. Meski dihadapkan pandemi COVID-19, BPD Bali tetap mampu bertahan dan mencatatkan kinerja sangat baik. Hal itu terlihat dari keberhasilan membukukan laba senilai Rp 545 miliar atau tumbuh 23,3% secara tahunan (year on year/YoY) pada semester I-2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Sudharma menjelaskan pertumbuhan laba didukung capaian dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp 1,15 triliun. Pendapatan selain bunga tercatat sebesar Rp 126,1 miliar atau tumbuh 57,0% YoY. "Sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp 1,28 triliun atau naik 14,9% YoY," ujar Sudharma dalam siaran pers, Senin (29/7/2024).

Kemudian, perseroan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) yang didominasi dana murah berupa giro dan tabungan dengan porsi current account saving account (CASA) sebesar 69,56% atau tumbuh 3,17% YoY. Total dana pihak ketiga sampai Juni 2024 mencapai Rp 31,6 triliun, tumbuh 15,06% YoY.

BPD Bali juga membukukan peningkatan total kredit sebesar 7,28% YoY menjadi Rp 22 triliun per Juni 2024. Dari penyaluran kredit tersebut, segmen UMKM mencapai porsi mencapai 50,6% atau sekitar Rp 11,1 triliun dari total kredit perusahaan dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada level 1,32%.

Sejalan dengan penyaluran kredit itu, pertumbuhan aset sebesar 14,26% YoY atau mencapai Rp 37,1 triliun. Rasio BOPO tercapai 65,95%, return on asset (ROA) 3,64%, return on equity (ROE) 28,24%, net interest margin (NIM) tercapai 6,64%, loan deposit ratio (LDR) 69,50%, dan CIR tercatat pada level 47,56%.

Sudharma menjelaskan kinerja positif BPD Bali merupakan upaya untuk selalu berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Salah satu langkah nyata adalah dengan terus menyalurkan kredit produktif dan kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku sektor wisata dan kreatif.

"Bank BPD Bali selalu meningkatkan pembiayaan untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal Bali, serta melakukan segmentasi penerima kredit usaha rakyat (KUR) di antaranya sektor prioritas UMKM pertanian dan peningkatan digitalisasi," jelas Sudharma.




(iws/iws)

Hide Ads