Harga Minyak Goreng di Lombok Naik Jelang Maulid Nabi

Harga Minyak Goreng di Lombok Naik Jelang Maulid Nabi

Nathea Citra - detikBali
Senin, 02 Sep 2024 22:19 WIB
Suasana pedagang sembako di dalam Pasar Perumnas, Kota Mataram beberapa waktu lalu.
Foto: Suasana pedagang sembako di dalam Pasar Perumnas, Kota Mataram beberapa waktu lalu. (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Harga sejumlah komoditas bahan pokok (sembako) merangkak naik menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah minyak goreng.

"Memang ada harga bahan pokok (bapok) mengalami kenaikan, terutama minyak goreng curah dan Minyakita," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Uun Pujianto kepada detikBali, Senin (2/9/2024).

Uun menjelaskan kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional kerap terjadi ketika mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, hingga hari-hari besar lainnya, termasuk Maulid Nabi yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski harganya mulai naik, Uun menegaskan stok minyak goreng masih dalam kategori aman. Hanya saja, diperkirakan stok minyak goreng curah dalam beberapa waktu ke depan sedikit berkurang.

"Nanti kami komunikasikan dengan Bulog untuk mengatasi persoalan tersebut," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Mengantisipasi kenaikan harga sembako, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram akan menggelar rangkaian pasar murah selama dua pekan di setiap kecamatan di Kota Mataram.

"Ada pasar rakyat di masing-masing kecamatan," imbuh Uun.

Pasar rakyat atau pasar murah yang digelar Disdag untuk mengantisipasi lonjakan harga bapok jelang Maulid Nabi akan digelar pada pekan pertama, 3-5 September 2024, dan pada pekan kedua pada 10-12 September 2024.

Pada pekan pertama, titik-titik pelaksanaannya ada di Kantor Lurah Kekalik Jaya, Kantor Lurah Karang Baru, dan Kantor Lurah Selagalas. Sementara untuk pekan kedua, 10-12 September berlokasi di Lapangan Pagutan Permai Kecamatan Mataram, Taman Bawak Kokok Sukaraja Kecamatan Ampenan, dan Candi Pawon di Getap Barat Kecamatan Cakranegara.

"Kami akan menghadirkan berbagai Bapok yang dibutuhkan masyarakat nantinya," tandas Uun.

Berdasarkan pantauan lapangan di Pasar Kebon Roek Mataram, Kota Mataram harga minyak goreng curah sudah mengalami kenaikan sejak beberapa pekan belakangan. Harganya berkisar Rp 18 ribu per liter, atau Rp 5.000 per seperempat liter.

Sedangkan untuk minyak goreng merek Minyakita dibanderol Rp 17.000 per liter. Kenaikan serupa juga terjadi di Pasar Pagesangan. Di sana, harga minyak goreng curah menembus Rp 18.850 per liternya. Penyebabnya diperkirakan karena membengkaknya biaya distribusi.

Sebelumnya, Manajer Bisnis Bulog NTB Sawaludin Susanto mengatakan Bulog NTB masih memiliki stok sebanyak 30 ribu liter minyak goreng di gudang penyimpanan. Stok tersebut diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama dua bulan.

"Untuk minyak goreng kami sudah menyediakan stok dan alhamdulillah masih sekitar 30 ribu liter untuk kestabilan harga," ungkap Sawaludin.

Demi menekan kenaikan harga minyak goreng, dia melanjutkan, Bulog rutin menyuplai dalam kegiatan pasar murah. Minyak goreng yang dihadirkan merupakan kualitas premium dengan harga Rp 16.500 per liternya.

Jika stok di gudang penyimpanan tersebut habis, Bulog akan bekerja sama dengan pabrik penyuplai untuk mendapatkan harga yang bersaing. Sehingga harga minyak goreng yang melonjak di pasar bisa ditekan.

"Walaupun secara langsung tidak ada penugasan, tapi kami tetap melakukan antisipasi dengan menghadirkan minyak murah dengan kualitas yang bagus," tandas Sawaludin.




(hsa/iws)

Hide Ads