Pertamina mengirim bahan bakar minyak (BBM) ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui jalur alternatif dari Terminal BBM (TBBM) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di Labuan Bajo.
Manager Communication Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan Pertamina sudah menambah mobil tangki perbantuan dari TBBM Ende dan TBBM Maumere untuk percepatan pengiriman BBM dari dan menuju SPBU di Labuan Bajo. Menurutnya, distribusi BBM ke Labuan Bajo terhambat sejak beberapa hari terakhir karena ada perbaikan jalan.
Ahad menuturkan tujuh mobil tangki dikerahkan setiap hari untuk mendistribusikan BBM ke Labuan Bajo sejak awal 2024. Selain itu, tiga mobil tangki BBM dari Bima juga dijadwalkan tiba di Labuan Bajo pada Jumat (16/8/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi dari tim di lapangan per hari ini dilakukan penambahan tiga unit mobil tangki perbantuan armada mobil tangki dari Bima yang dijadwalkan tiba malam ini di Labuan Bajo," kata Ahad dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam.
Pertamina, Ahad berujar, masih berupaya menambah mobil tangki untuk mengantisipasi waktu tempuh pengiriman BBM berikutnya ke Labuan Bajo.
Ahad mendorong PUPR untuk mempercepat perbaikan Jalan Cireng yang menjadi jalur utama distribusi BBM menuju Labuan Bajo segera rampung. Menurutnya, Pertamina terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar mobil tangki BBM diprioritaskan melewati ruas jalan yang sedang diperbaiki tersebut.
"Kami mengharapkan atensi dari pihak PUPR terkait percepatan perbaikan Jalan Cireng tersebut agar kegiatan distribusi BBM untuk konsumen dapat berjalan normal kembali," ujar Ahad
Pertamina Patra Niaga juga menambah tonase BBM untuk memenuhi kebutuhan konsumsi BBM subsidi maupun nonsubsidi yang meningkat di Labuan Bajo. Peningkatan kebutuhan BBM untuk kapal wisata maupun angkutan darat di Labuan Bajo diprediksi terjadi hingga September mendatang.
Untuk mencegah antrean panjang, dia melanjutkan, pengisian BBM di SPBU diprioritaskan untuk kendaraan bermotor. "Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak melakukan panic buying dan membeli BBM sesuai kebutuhan," tandas Ahad.
Sebelumnya, antrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Labuan Bajo, sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, kendaraan mengular hingga lima kilometer (km).
Tak hanya itu, ada pula sopir yang harus antre berhari-hari untuk bisa mendapatkan BBM. Tak sedikit pula pemilik kendaraan yang terpaksa membeli BBM eceran dengan harga mahal di pinggir jalan di Kota Labuan Bajo.
Kelangkaan BBM itu juga telah berdampak terhadap aktivitas wisata di Labuan Bajo. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo menyebut banyak wisatawan yang terpaksa tidak bisa berlibur ke Labuan Bajo karena kesulitan mendapatkan BBM.
(iws/iws)