Bahkan ada pemilik kendaraan harus menginap di SPBU agar bisa mendapat BBM. Ada juga yang mengantre di kios-kios eceran. Tak sedikit kendaraan harus membeli BBM eceran dengan harga mahal di pinggir jalan di Kota Labuan Bajo. Bahkan ada angkutan wisata yang harus membeli BBM eceran di pinggir jalan.
Kapal-kapal wisata di Labuan Bajo juga terdampak kelangkaan BBM. Kapal pengangkut wisatawan itu sulit mendapatkan BBM di SPBU.
Baca juga: Stok Solar di Belu NTT Kosong Hampir Sepekan |
"Sudah empat hari ini BBM agak susah untuk kami dapatkan BBM terutama jenis Pertamax," ungkap Ketua Umum Asosiasi Kapal Wisata (Askawi) Labuan Bajo Ahyar Abadi, Rabu (10/7/2024).
Ahyar mengatakan ada sejumlah kapal wisata yang batal mengangkut wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Labuan Bajo karena tidak bisa mendapatkan BBM. Ia berharap kelangkaan BBM ini bisa segera teratasi agar operasional kapal wisata kembali berjalan lancar.
"Ada beberapa yang membatalkan pelayaran mereka karena tidak bisa mendapatkan BBM untuk operasional kapal," ujar Ahyar.
Seorang pemilik angkutan wisata di Labuan Bajo juga mengungkapkan mobil-mobil pengangkut wisatawan miliknya kesulitan mendapatkan BBM. Sopir-sopir angkutan wisata terpaksa membeli BBM eceran di pinggir jalan dengan harga Rp 30 ribu per botol ukuran 1,5 liter.
"Sulit dapat BBM. Isi botolan (BBM eceran) saja. Sopir laporkan Rp 30.000 per botol," ungkapnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan kelangkaan BBM di Labuan Bajo karena mobil pengangkut BBM dari Reo, Kabupaten Manggarai kesulitan melewati jalan yang sedang diperbaiki. Jalan tersebut kurang aman untuk dilewati truk pengangkut BBM.
"Karena adanya perbaikan jalan dan jalan licin unsafe untuk mobil tangki di daerah Cireng jalur Ruteng- Lembor-Labuan Bajo. Saat ini kita dapat prioritas lewat, mobil tangki dari Reo dikawal polisi sampai Labuan Bajo, sampai periode perbaikan," jelas Ahad.
(dpw/dpw)