.webp)
Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mendorong hotel-hotel di Pulau Dewata untuk menggunakan kendaraan listrik. Hal tersebut sebagai upaya mendukung Bali mencapai bebas emisi pada 2045.
Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Istri Vera Lakshmi Dewi mengatakan penggunaan kendaraan listrik merupakan implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pariwisata Berkualitas. "Ini salah satu yang sangat amat menunjang kegiatan pariwisata berkelanjutan dan green tourism," kata Vera setelah 'Uji Coba Mobilitas Elektrifikasi (xEV)' di The Stones Hotel Legian, Bali pada Kamis (20/6/2024).
Menurut Vera, penggunaan kendaraan setrum sejalan dengan tren pariwisata dunia yang berfokus pada pariwisata berkelanjutan dan alam. Kendaraan listrik bisa menjadi daya tarik untuk menggaet turis asing pelesiran di Pulau Dewata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
General Manager The Stones Legian, Bali, Franklyn Kocek, menuturkan latar belakang dari penyediaan jasa antar jemput wisatawan dari hotel tersebut ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggunakan mobil listrik merupakan salah satu komitmen hotel tersebut pada pariwisata berkelanjutan. Hotel tersebut berkomitmen mendukung program Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
The Stones Legian, Bali, bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk program tersebut. Mobil yang digunakan untuk antar jemput wisatawan tersebut adalah Kijang Innova Battery Electric Vehicle (BEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Yaris Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV). Wisatawan bisa menggunakan jasa tersebut dengan tarif Rp 350 ribu hingga Rp 375 ribu per mobil untuk satu kali perjalanan.
"Harapan kami dengan adanya uji coba yang kami lakukan di The Stones ini bisa melihat bagaimana hasilnya dan studi ini yang akan kami bawa kepada perusahaan," kata Franklyn.
Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto menuturkan Toyota terus berinovasi dalam menyediakan solusi yang terjangkau hingga ramah lingkungan untuk menghadapi tantangan terkait mobilitas yang semakin kompleks. Kolaborasi antara pabrikan otomotif asal Jepang itu dengan The Stones ibarat gayung bersambut karena visi yang sama.
Nandi berharap kerja sama yang akan berlangsung selama dua tahun itu dapat berlanjut. Dengan begitu, Toyota dan The Stones bisa terus mengembangkan upaya untuk mendukung bebas emisi di Pulau Dewata.
Nandi tak menutup kemungkinan kerja sama serupa diterapkan dengan hotel lainnya di Bali. "Kami juga harus evaluasi secara bisnis model menjadi seperti apa karena kami tidak mau ini tidak berlanjut," imbuhnya.
(gsp/hsa)
