Sasar Bali Jadi Pasar Motor Listrik, Honda Siapkan Layanan Penukaran Baterai

Sasar Bali Jadi Pasar Motor Listrik, Honda Siapkan Layanan Penukaran Baterai

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 29 Mei 2024 20:52 WIB
Salah satu pengguna motor listrik Honda EM1 e: di Denpasar, Bali, Rabu (29/5/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Salah satu pengguna motor listrik Honda EM1 e: di Denpasar, Bali, Rabu (29/5/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Kendaraan listrik kian diminati oleh masyarakat Bali. Produsen motor Honda pun turut menyasar Bali sebagai salah satu pasar potensial untuk penjualan motor listrik keluaran mereka.

Technical Training Instruktur Astra Motor Bali Putu Hendra Sagita menuturkan salah satu cara mereka menjaga kepercayaan konsumen adalah lewat layanan Honda Care. Layanan ini memfasilitasi penukaran baterai milik pengguna motor Honda listrik.

"Mekanismenya konsumen akan memanggil Honda Care dan Honda Care akan membawa baterai yang sudah di-charge penuh untuk di-swap ke unit milik konsumen. Nanti baterai konsumen akan di-charge di e-shop. Kalau nanti sudah penuh, itu harus dikembalikan lagi karena baterai ini terkait dengan unitnya," tutur Hendra di Denpasar, Rabu (29/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, tidak ada biaya yang dikenakan untuk pengguna motor listrik Honda yang memanfaatkan layanan swap tersebut. Menurutnya, hanya penggantian suku cadang yang dikenakan biaya.

"Maintenance (motor listrik) tidak terlalu banyak," imbuh Hendra.

ADVERTISEMENT

Hendra menjelaskan motor listrik berbeda jauh dengan motor konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak. Motor listrik, dia berujar, tidak memerlukan oli mesin, busi, hingga filter sebagaimana motor non-listrik.

Salah satu pengguna motor listrik Honda EM1 e: adalah Sumantariani. Perempuan asal Tabanan itu menjadi konsumen pertama yang memiliki Honda EM1 e: di Bali. Menurutnya, tarikan motor listrik saat berkendara lebih halus.

Suma membutuhkan waktu untuk mengisi baterai motor listriknya itu sekitar empat jam. Sejak beralih menggunakan kendaraan setrum, ia menyebut tak ada perubahan signifikan dari segi pembayaran listrik setiap bulannya.

"Kalau berkendara di area dekat perumahan, sisa baterai lagi 30 persen kami masih berani pakai (motor listrik)," tutur Suma.

Suma mengungkapkan dirinya sejauh ini belum pernah membawa motor listrik Honda EM1 e: miliknya ke bengkel servis. Meski begitu, ia tak khawatir jika menemukan kendala saat menunggangi motor setrum itu karena sudah bisa memanfaatkan layanan Honda Care.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads