Emak-emak di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan kelangkaan tabung LPG 3 kilogram (kg) menjelang puasa Ramadan 2024. Bahkan, harga jual tabung melon itu di tingkat pengecer mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung.
"Puasa tinggal beberapa hari lagi, tapi tabung gas LPG 3 kg sulit didapatkan," kata Najmah (45), warga Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, kepada detikBali, Sabtu (9/3/2024).
Ibu tiga orang anak ini mengaku sulitnya mendapatkan tabung LPG 3 kg sejak satu pekan terakhir. Kalaupun ada, kata dia, harga jual di tingkat pengecer cukup mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga normalnya Rp 18-20 ribu per tabung. Tapi sekarang Rp 25-30 ribu per tabung," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Raodah (42), warga Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba. Ia mengaku sudah mendatangi para pengecer, namun tak mendapatkan tabung LPG 3 kg.
Dia menduga kosongnya tabung LPG 3 kg di tingkat pengecer karena kebanyakan dijual di luar kelurahan dengan harga yang tinggi.
"Sudah dicari-cari, tapi tetap saja tidak ada. Mungkin saja dijual di luar kampung dengan harga tinggi," ujarnya.
Terkait hal itu, Raodah mengaku sudah menyampaikan kepada sejumlah Anggota DPRD Kota Bima yang melaksanakan reses di dekat rumahnya, belum lama ini. Salah satunya meminta agar menertibkan para pengecer tabung LPG 3 kg nakal.
"Saya harapkan juga pemerintah terus memantau para pengecer yang lebih memilih menjual tabung LPG ke luar Kelurahan ketimbang kepada masyarakat," harap ibu dua orang anak ini.
LPG Langka karena Tidak Ada Pasokan di Pangkalan
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, Tafsir, mengakui hal itu. Dia menyebut tabung LPG 3 kg di Kota Bima dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 18 ribu per tabung dalam beberapa hari terakhir.
"Iya benar, dijual diatas HET. Ada yang Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung," ujarnya.
Selain dijual melebihi HET, tabung LPG 3 kg di Kota Bima juga mengalami kelangkaan. Penyebab kelangkaan karena tidak adanya pasokan dari tingkat agen pangkalan ke pengecer pada satu pekan kemarin.
"Ada sekitar 6 truk tabung LPG 3 kg yang tidak dipasok (didistribusikan) ke Kota Bima karena libur nasional beberapa waktu lalu. Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan di tingkat konsumen yang menyebabkan instabilitas dan gejolak harga LPG tabung 3 kg," ujarnya.
Pemkot Bima Sudah Turun Tangan
Menyikapi hal itu, Tafsir mengatakan Pemerintah Kota Bima (Pemkot) sudah turun tangan. Bahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Muhktar Landa, melayangkan surat kepada Sales Branch Manager Wilayah Sumbawa PT Pertamina Patra Niaga untuk penambahan fakultatif tabung LPG 3 kg di Kota Bima.
"Sudah minta penambahan fakultatif LPG 3 kg di Kota Bima untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah penggunaan LPG 3 kg yang semakin meningkat," ujarnya.
Tafsir kembali mengingatkan kepada seluruh pengecer untuk tetap menjual tabung LPG 3 kg sesuai HET Rp 18 ribu per tabung. Apalagi saat bulan puasa, penggunaan tabung LPG 3 kg akan meningkat.
"Yang utama tidak menjual di luar wilayah. Karena pengecer hanya menjual tabung LPG 3 kg bagi warga yang berada di lokasi usahanya," imbuh Tafsir.
(nor/nor)