Panen Raya Padi di NTB, Pj Gubernur Optimistis Stok Beras Aman

Panen Raya Padi di NTB, Pj Gubernur Optimistis Stok Beras Aman

Ahmad Viqi - detikBali
Sabtu, 02 Mar 2024 18:41 WIB
Pj Gubernur Lalu Gita Ariadi saat panen raya padi di Desa Montong Baan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. (Foto: Humas Pemprov NTB)
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi saat panen raya padi di Desa Montong Baan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. (Foto: Humas Pemprov NTB)
Mataram -

Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi optimistis persediaan beras di Bumi Gora aman. Menurutnya, seluruh kabupaten/kota di NTB saat ini sedang memasuki musim panen raya padi.

"Dengan hasil surplus ini dapat memberikan kontribusi bagi daerah-daerah lain di wilayah Indonesia yang masih juga alami kekurangan beras," kata Gita dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).

Gita menuturkan luas lahan di NTB yang berpotensi panen raya mencapai 39.825 hektare. Ia memprediksi gabah kering giling (GKG) yang dihasilkan dari luas lahan yang siap panen pada Maret 2024 bisa mencapai 204.352 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah Provinsi NTB sendiri pada Maret 2024 ini memiliki potensi luas lahan panen padi yang cukup besar," imbuh Gita.

Ia mencontohkan potensi luas panen padi di Kabupaten Lombok Timur yang mencapai 7.161 hektare. Menurut hitung-hitungannya, produksi GKG yang dihasilkan dari luasan tersebut mencapai mencapai 39.271 ton.

ADVERTISEMENT

"Panen padi di wilayah Desa Montong Ba'an, Lombok Timur, saja mencapai 200 hektare dengan capaian produktivitas padi mencapai 5,81 ton per hektare," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan harga beras di pasaran mulai turun sejak Jumat (1/3/2024). Menurutnya, penurunan harga beras itu turut disebabkan oleh masifnya operasi pasar murah dari desa ke desa.

Ia merinci harga beras cap IR saat ini berada di angka Rp 15 ribu per kilogram, beras cap C4 (Rp 16 ribu), beras cap lokal (Rp 15.167), beras cap Tujuh-tujuh (Rp 16 ribu), beras cap Tanjung (Rp 17.500), beras Super (Rp 17 ribu), dan beras SPHP (Rp 11.760)

"Dengan harapan akan mempengaruhi harga pasar. Contoh saat ini harga mulai turun. Kami juga mulai panen di beberapa daerah," kata Nelly.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads