Penumpang Kapal Pesiar Azamara Journey Langsung Dikenakan Pungutan Turis Asing

Penumpang Kapal Pesiar Azamara Journey Langsung Dikenakan Pungutan Turis Asing

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 24 Feb 2024 20:46 WIB
Denpasar -

Kapal pesiar MV Azamara Journey sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, siang tadi. Para penumpang cruise yang baru datang dari Australia itu langsung dikenakan retribusi atau pungutan turis asing yang masuk ke Bali.

Kapal pesiar ini baru saja datang dari Perth dengan membawakan 375 penumpang dan 390 kru. Kedatangan mereka disambut langsung oleh jajaran pejabat di Pemprov Bali hingga stakeholder pariwisata, siang tadi.

Sekda Pemprov Bali Dewa Made Indra menjelaskan dalam mekanisme retribusi pariwisata pihaknya tak ingin mengganggu kenyamanan turis asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu pihaknya tak menyediakan loket khusus retribusi pariwisata layaknya di Bandara Ngurah Rai Bali.

"Jadi, setiap kapal pesiar ini kan ada ship agent-nya dan kami bekerjasama. Nanti mereka yang akan mengidentifikasi wisatawan yang turun. Setelah teridentifikasi semua, mereka yang akan mengenakan pungutan," ujarnya di Pelabuhan Benoa, Sabtu (24/2/2024).

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga dilakukan pada turis asing yang berkunjung ke Bali melalui Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng, Bali. Hanya saja, kata Made Indra, kebanyakan dari penumpang kapal pesiar datangnya dari Pelabuhan Benoa baru ke Pelabuhan Celukan Bawang.

"Kalau yang datang dari sini (Pelabuhan Benoa) prinsip pungutan wisatawan ini kan untuk sekali mereka datang ke Bali sampai mereka pulang. Jadi, kalau cruise itu datangnya dari sini ke Pelabuhan Celukan Bawang maka tidak dihitung lagi," jelasnya.

Namun, apabila kapal pesiar datang langsung ke Pelabuhan Celukan Bawang tanpa ke Pelabuhan Benoa maka akan dikenakan retribusi pariwisata.

"Kami sudah bekerja sama dengan shipping agent dan Pelindo. Kami buka semua kerjasama," akunya.

Dia menjelaskan, pada prinsipnya turis asing tak ada yang keberatan dengan retribusi itu. Namun, lebih kepada menanyakan beberapa hal teknis, salah satunya soal metode pembayaran.

Menurutnya, hingga kini pihaknya masih membuka ruang masukan dan kritik terhadap sistem retribusi pariwisata. Sehingga kedepannya sistem ini dapat berjalan secara maksimal.

Sehingga, selain tujuan utama retribusi pariwisata tercapai di satu sisi turis juga akan tetap merasa nyaman saat ke Bali.

"Terakhir adalah memastikan keamanan (sistem) dan berikutnya kami sempurnakan terus," imbuhnya.

(dpw/dpw)

Hide Ads