Ketersediaan babi siap potong di Kabupaten Klungkung hanya 410 ekor. Jumlah ini jauh dari cukup bila dibandingkan dengan kebutuhan babi saat Galungan dan Kuningan di yang mencapai 606 ekor.
Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Klungkung Ida Bagus Juanida mengatakan tim Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian sudah turun mendata dan mengecek kesehatan babi yang siap potong untuk Galungan. Menurut Juanida, selama ini untuk kebutuhan babi di momen Galungan memang mengandalkan pasokan dari Bangli dan Karangasem.
"Pertama ketersedian berapa, baru dicek kondisi kesehatan hewan ternak tersebut, agar kondisi benar-benar bagus saat dipotong nanti, ini untuk menghindari penularan penyakit yang selama ini kerap terjadi di Bali, termasuk di Klungkung," kata Juanida, Sabtu (24//2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentingnya pengecekan kesehatan babi, Juanida melanjutkan, untuk mencegah penyakit meningitis. Sebab, dalam banyak kasus meningitis penyebabnya adalah makan daging babi yang tidak sehat dan belum matang sepenuhnya. Berdasarakan data rawat inap di RSUD Klungkung tercatat ada 10 orang yang sempat dirawat akibat meningitis.
Sehari menjelang Galungan atau saat Penampahan Galungan, tim kesehatan hewan juga diturunkan ke lokasi pemotongan untuk memeriksa kesehatan ternak.
"Dari estimasi, titik pemotongan di Klungkung pada saat Hari Penampahan Galungan nanti berjumlah 336 titik," imbuhnya.
Juanida mewanti-wanti masyarakat untuk memasak daging babi hingga matang dan dilarang konsumsi yang masih mentah, utamanya pembuatan lawar dengan darah dan daging masih mentah.
Sementara untuk harga daging babi, dari pantauan di Pasar Umum Galiran Klungkung, pada Sabtu (24/2/2024) berkisar Rp 85 ribu per kilogram.
(hsa/hsa)