Harga Beras di Kota 'Lumbung Padi' Naik Lagi, Tembus Rp 18 Ribu per Kg

Tabanan

Harga Beras di Kota 'Lumbung Padi' Naik Lagi, Tembus Rp 18 Ribu per Kg

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Selasa, 20 Feb 2024 11:13 WIB
Disperindag Kabupaten Tabanan saat melakukan survei ke Pasar Dauh Pala.
Foto: Suasana di Pasar Dauh Pala, Tabanan. (Dok. Disperindag Tabanan)
Tabanan -

Harga beras di Kabupaten Tabanan kembali naik. Padahal, Tabanan dikenal sebagai lumbung padi di Bali. Tercatat, beras super atau premium di Tabanan dijual Rp 18 ribu per kilogram (kg). Padahal, sebelum naik harganya berkisar Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kg. Bahkan, saat harga beras masih normal, beras premium paling mahal Rp 14 ribu per kg.

"Kalau harga selain beras masih normal. Beras naik karena belum adanya panen raya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Tabanan Ni Made Murjani dikonfirmasi detikBali, Selasa (20/2/2024).

Meski harganya mahal, Murjani mengungkapkan stok beras masih aman. "Tetapi beras tidak langka," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Disperindag seusai meninjau Pasar Dauh Pala, Tabanan, harga beras super Rp 18 ribu per kilogram (kg) dan beras medium Rp 17 ribu per kg. Kemudian, komoditas lain, di antaranya, daging sapi Rp 110 ribu per kg, cabai merah besar Rp 75 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 80 ribu per kg, bawang merah Rp 25 ribu per kg, dan bawang putih Rp 35 ribu per kg. Kemudian, minyak goreng Rp 16 ribu per liter dan telur ayam ras Rp 54 ribu per kerat.

Sementara, di Pasar Bajera, Disperindag mencatat harga beras medium Rp 16 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 50 ribu per kg, bawang merah Rp 26 ribu per kg, dan bawang putih Rp 36 ribu per kg.

Rata-rata kenaikan harga kebutuhan pokok tertentu berkisar Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu. Murjani meminta masyarakat tidak khawatir. Menurutnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan diterjunkan untuk memastikan harga bahan pokok di pasar kembali normal.

"Kami tetap memantau. Dalam waktu dekat ini, TPID Kabupaten Tabanan akan segera turun ke penyosohan (penggilingan beras) untuk lebih jelasnya. Kami wajib memantau harga setiap minggunya," tandas Murjani.




(hsa/gsp)

Hide Ads