Merayakan Tahun Baru Imlek kurang lengkap rasanya jika tidak ada pertunjukan barongsai. Hal ini menjadi berkah bagi grup Barongsai Naga Emas Denpasar yang mendapat pesanan tampil.
Ketua Barongsai Naga Emas Denpasar Putu Dedy Chandra Kusuma mengatakan timnya sudah full booking untuk Imlek ke-2575 atau Imlek 2024. Mereka akan tampil ke sejumlah daerah seperti Nusa Dua, Sanur, Canggu, bahkan Tabanan.
Untuk mempersiapkan penampilan, Dedy dan tim melakukan latihan hampir setiap hari dalam dua bulan terakhir ini. Tim barongsai yang berdiri hampir delapan tahun ini tampil mulai H-1 Imlek sampai Cap Go Meh atau malam ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kami perform nggak hanya di satu tempat aja, bisa lima sampai enam tempat (dalam) satu hari di hari Imlek," ujar Dedy saat ditemui detikBali beberapa waktu lalu.
Untuk menjaga badan agar badan tetap fit, Dedy tidak memperbolehkan para pemain barongsai untuk begadang dan menjaga makanan. Selain tampil untuk ngayah (gotong royong) di wihara dan lainnya, Barongsai Naga Emas Denpasar juga menerima undangan dari berbagai event, seperti resepsi pernikahan, peresmian toko, ultah anak-anak, dan banyak lagi.
Barongsai Naga Emas Denpasar memiliki jumlah anggota sebanyak 15 sampai 20 orang dengan rentan usia mulai 7 tahun. Sedangkan untuk kostum barongsai dibeli dari Jawa, Singapore, dan Malaysia. Sebab di Bali belum ada.
Dedy menjelaskan sejarah barongsai bermula dari munculnya raksasa di sebuah desa di Cina. Lalu orang-orang desa berinisiatif mengusir raksasa dengan boneka berbentuk singa.
"Orang bilang di China dulu ada raksasa di (suatu) desa. Terus mereka buat boneka bentuk singa untuk mengusir raksasa. Sebenarnya sejarahnya seperti itu, jadi setiap Imlek harus ada tradisi barongsai," ungkap Pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Denpasar ini.
(nor/dpw)