Harga Beras Mahal, tapi Bali Deflasi

Harga Beras Mahal, tapi Bali Deflasi

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 01 Feb 2024 20:16 WIB
Bulog mengungkap stok beras di Bali tersisa 1.800 ton. Jumlah ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan warga selama sebulan.
Foto: Harga beras di Bali kembali naik belakangan. (Dok. Agus Eka/detikBali)
Denpasar -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat Bali mengalami deflasi sebesar 0,09 persen pada Januari 2024. Padahal, harga beras sejak tahun lalu hingga sekarang mengalami kenaikan signifikan.

Kepala BPS Provinsi Bali Endang Retno Sri Subiyandani mengakui komoditas beras tidak muncul sebagai pemicu inflasi 2024.

"(Harga beras) Tinggi tapi tidak naik lagi. Artinya, mungkin berhenti di angka itu. Beras menjadi pemicu inflasi kalau harganya naik lagi. Tapi, kalau sudah berhenti atau turun di angka itu maka dia akan tetap stabil," ujar Endang di kantor BPS Provinsi Bali, Kamis (1/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, inflasi tahun ke tahun pada Januari 2024 sebesar 2,61 persen.

Endang menjelaskan kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar pada deflasi Bali di Januari 2024 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,12 persen.

ADVERTISEMENT

"Deflasi pada kelompok ini disumbang oleh turunnya harga beberapa komoditas pangan. Terutama cabai rawit yang memberikan andil tertinggi terhadap deflasi Bali sebesar -0,21 persen," urai Endang.

Sementara, untuk empat wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Bali pada Januari 2024 secara bulanan mengalami deflasi. Wilayah tersebut adalah Tabanan, Badung, Singaraja, dan Denpasar.

"Singaraja deflasi terdalam, yaitu 0,22 persen, diikuti Denpasar 0,08 persen, Tabanan 0,07 persen, dan Badung 0,01 persen," imbuhnya.

Sedangkan, secara tahunan, keempat kabupaten kota mengalami inflasi. dengan inflasi tertinggi di Tabanan, mencapai 3,79 persen.

"Terendah di Denpasar 2,12 persen," ujar Endang.

Di tempat yang sama, Sekda Pemerintah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebut catatan BPS menunjukkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang efektif untuk menekan inflasi.

"Mudah-mudahan ini tetap terkendali dengan baik, sehingga pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," jelas Indra.

Menurutnya, tim satgas pangan Bali terus memantau ketersediaan pangan di lapangan. Saat ini, stok beras masih aman, baik stok di kabupaten, kota, maupun di Bulog. Namun sayangnya, dia tak merinci data ketersediaan stok beras tersebut.




(hsa/nor)

Hide Ads