Sejumlah warga di Kabupaten Klungkung, Bali segera menerima bantuan beras gratis seiring harga beras yang melonjak ugal-ugalan di pasaran. Bantuan diberikan melalui program pangan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung Luh Ketut Eka Susanti mengatakan ada sebanyak 11.016 keluarga penerima harapan (KPM) yang akan mendapat bantuan beras. Belasan ribu KPM masing-masing akan mendapatkan 10 kilogram (kg) beras.
"Rencana pembagian mulai minggu depan, masih menunggu dari PT Pos sebagai transporter," ujar Eka Susanti, Kamis (1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini beras sedang disiapkan oleh pihak Perum Bulog, dengan satu paket berisi 10 kg beras. "Kami tadi pagi sempat memantau sedang proses pengepakan beras pada Bulog Klungkung di Banjarangkan, sebagian sudah selesai, tinggal menunggu jadwal pembagian,"katanya
Untuk diketahui, rincian KPM penerima beras gratis untuk Klungkung 2024, yakni Kecamatan Banjarangkan 1.952 KPM, Klungkung 1.454 KPM, Dawan 2.021 KPM, dan Nusa Penida 5.589 KPM. "Mudah-mudahan harga beras berangsur turun, dengan adanya bantuan beras dari pemerintah," harapnya.
Seperti diketahui, harga kebutuhan pokok yang terus melonjak di pasaran, mulai dari beras, gula, minyak, hingga kacang-kacangan. Pelonjakan harga kurang lebih sejak dua minggu terakhir.
Harga beras jenis premium melonjak paling tinggi di Klungkung, ecerannya mencapai Rp 16 ribu per kilogram (kg). Harga itu naik sebesar Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 14.000 per kg.
Sementara harga beras medium kini harganya menyentuh Rp 15 ribu, dari sebelumnya Rp 12.500. Beras lokal juga naik menjadi Rp 14 ribu dari sebelumnya Rp 12 ribu.
Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Galiran Klungkung I Nyoman Surasta mengatakan kenaikan kebutuhan pokok biasanya disebabkan kebijakan dari pemerintah pusat atau ada penghasilan tambahan yang didapatkan masyarakat.
"Ini mau pencoblosan, banyak jadi saksi, petugas pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS), dan kegiatan lainnya yang mendapatkan uang tambahan, (jadi) kebutuhan pokok naik dah. Seperti dulu ada bantuan tunai dari pemerintah, harga-harga juga pada naik," kata Surasta.
(nor/hsa)