Denpasar Festival (Denfest) 2023 yang berlangsung selama empat hari menghasilkan sampah 48 ton. Setiap hari, ada empat truk yang masing-masing berkapasitas tiga ton untuk mengangkut sampah.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna menyebut total sampah yang dihasilkan tahun ini lebih banyak daripada Denfest 2022.
"Justru makin meningkat karena (tahun ini) lapangan juga dipakai untuk stan UMKM. Tahun lalu kurang lebih tiga truk (sampah) per hari," ujarnya, saat dihubungi detikBali, Selasa (26/12/2023).
Adi membeberkan selama empat hari pelaksanaan Denfest 2023, ada 125 petugas yang dikerahkan. Mereka terbagi dalam tiga sif, yakni pagi, siang, dan malam.
Menurutnya, sampah-sampah yang ditemukan selama Denfest didominasi oleh sampah organik seperti dedaunan. Kemudian, ditemukan juga sampah anorganik berupa kantong plastik yang sebenarnya sudah dilarang penggunaannya.
"Peserta UMKM (di Denfest) tertib luar biasa untuk tidak menggunakan kresek (kantong plastik). Tapi pedagang acung dan liar yang berjualan di lapangan (menggunakan kantong plastik)," tutur Adi.
Puluhan ton sampah selama Denfest tersebut dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar.
Di sisi lain, Adi juga menyorot soal ketiadaan petugas pembersih meja di kawasan Lapangan Puputan.
"Kalau bisa ke depannya dapat disiapkan tenaga untuk mengambil bekas-bekas makanan di meja-meja," imbuhnya.
Seperti diketahui, Denfest 2023 digelar mulai Jumat (21/12/2023) hingga Senin (25/12/2023). Denfest ke-16 ini melibatkan 1.648 seniman, 178 UMKM, 24 grup musik, dan 17 pementasan budaya.
(hsa/gsp)