Hotel Grand Inna Bali Beach di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur segera diresmikan pada Februari 2024. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengubah nama hotel bersejarah tersebut menjadi The Meru.
"Kami sudah hampir tuntas, nanti di Februari kami rencanakan grand launching Bali Beach," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Jumat (15/12/2023).
Pria yang akrab disapa Tiko itu mengungkapkan bahwa Grand Inna Bali Beach akan bersalin nama menjadi The Meru. "Jadi bukan Bali Beach yang lama, Bali Beach baru yang benar-benar modern, five star class," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Soekarno pernah menginap di Grand Inna Bali Beach. Hotel tersebut didirikan pada masa Bung Karno menjabat sebagai presiden.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pembangunan KEK Sanur digadang-gadang sebagai upaya merevitalisasi warisan Bung Karno. Di tanah seluas 41,26 hektare tersebut akan didirikan fasilitas seperti rumah sakit bertaraf internasional, convention center, dan revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach.
Tiko mengungkapkan akan terdapat satu rumah sakit besar dengan berstandar internasional di KEK Sanur. Rumah sakit itu memiliki berbagai layanan kesehatan seperti operasi plastik.
Tiko berharap KEK kesehatan Sanur dan proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dapat menjadi ikon atraktif bagi turis yang baru ke Bali. "Ini akan menjadi ekosistem yang kami harapkan menjadi ikon atraktif turis yang baru ke Bali dengan adanya cruise hub dan adanya KEK baru," ungkapnya.
Tiko menegaskan KEK Sanur dan BMTH Benoa akan menjadi pariwisata untuk pelancong menengah ke atas. Dua kawasan ini juga memiliki segmen pelesiran yang berbeda dibandingkan kawasan Bali lainnya seperti Seminyak dan Legian.
"Jadi saya rasa Sanur dan Benoa ini bisa menjadi suatu kawasan yang terintegrasi yang benar-benar membangun ekosistem baru, tourism, tetapi juga dengan segmen yang menengah ke atas," jelasnya.
Kehadiran KEK Sanur dan BMTH Benoa, Tiko menambahkan, bisa meningkatkan belanja turis asing di Bali. Apalagi, segmentasi kedua tempat tersebut untuk wisatawan menengah ke atas.
"Harapannya dengan kawasan baru ini spending-nya juga akan meningkat dan menarik turis," ungkap Tiko.
(gsp/nor)