Warga Desa Adat Kedonganan, Badung, Bali, kini memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam mendukung kebutuhan listrik operasional TPS3R Kedonganan Ngardi Resik (KNR).
Operation Head DPPU Ngurah Rai Dicky Abdul Hakim mengatakan pemanfaatan PLTS tersebut merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB), serta program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Ia juga mengatakan dengan kondisi lahan yang luas dan berada di kawasan dekat pantai, warga dapat memanfaatkan energi terbarukan tenaga surya dalam mendukung aktivitas TPS3R KNR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap dengan adanya energi terbarukan ini masyarakat juga dapat merasakan manfaat langsung. Sehingga, transisi energi terbarukan dapat dengan cepat kita capai," kata Dicky, dalam keterangan tertulisnya pada Senin (25/9/2023).
PS3R KNR merupakan TPS pertama yang menerapkan aplikasi berbasis barcode dalam penilaian pemilahan sampah organik dan anorganik. Nantinya, sampah organik yang terkumpul akan dijadikan briket bioarang, dan kompos trichoderma.
Sedangkan, sampah anorganik yang terkumpul dikempres untuk kemudian dijual kepada pihak ketiga.
Inovasi ini juga mendapat apresiasi dari Dewan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Kamis (14/09/2023) lalu.
Dengan kapasitas 6,54 watt peak (wp), dan 10 watt hour (wh) per tahun, PLTS ini tidak hanya mengurangi emisi hingga 8.502 kg CO2eq, tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp 15 juta per tahun.
"Ini adalah salah satu langkah dalam akselerasi transisi energi terbarukan yang merata dengan mengoptimalkan sumber daya energi lokal," imbuhnya.
Salah seorang warga Desa Kedonganan Supardi Asmorobangun mengatakan energi terbarukan tersebut telah memberikan banyak manfaat bagi warga.
"Salah satunya dalam produktivitas pengelolaan sampah di TPS3R. Selain itu, manfaat tersebut dirasakan dalam mendukung roda perekonomian kami untuk lebih maju lagi," akunya.
(dpw/nor)