Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bali sedang mengupayakan perbaikan 258 Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) dan 7 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bali. Perbaikan TPS3R dan TPST se-Bali itu ditargetkan akan menambah daya tampung sampah menjadi 450 ton per hari.
Kepala DLHK I Made Teja mengatakan perbaikan dan penambahan kapasitas tersebut menyusul rencana penutupan TPA Suwung. TPA Suwung rencananya akan ditutup pada akhir 2023.
"Prosesnya, sedang diperbaiki. Masih diperbaiki oleh pengelola. Terutama, masalah bau, itu bisa dikendalikan. Nah, rencananya (semua TPST dan TPS3R se-Bali) itu maksimum 450 ton per hari. Kami rencanakan, (TPA Suwung) akhir 2023 akan kami tutup," kata Teja di Denpasar, Rabu (23/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kualitas Udara Ubud Terburuk-Denpasar Baik |
Teja menjelaskan, perbaikan dan penambahan kapasitas sampah di TPS3R dan TPST di Bali akan mempermudah penataan sampah di TPA Suwung. Selain itu, perbaikan juga bertujuan mengendalikan bau tak sedap dari tumpukan sampah di TPS3R dan TPST.
Kemudian, dia juga mendorong pola pemilahan sampah di tingkat masyarakat desa adat atau banjar. Teja berharap para pemuda Bali, khususnya di perkotaan agar lebih peduli untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya.
"Kami dorong masyarakat, generasi muda kita juga harus didorong supaya memilah sampah. Intinya, itu. Kalau pemilahan sampah sudah jalan, pasti bisa kita (mengolah sampah)," kata Teja.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Bali akan menambah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R). Ini guna mengantisipasi penutupan TPA Suwung di Sesetan, Denpasar Timur, Denpasar, Bali.
TPST dan TPS3R diharapkan dapat menyerap tumpukan sampah yang dibawa ke TPA Suwung. Pemprov juga ingin TPS3R yang dibangun di desa-desa dapat mengatasi masalah sampah mulai hulu.
(dpw/dpw)