Cuan dari Budidaya Simbar Menjangan, Harganya Bisa Jutaan

Cuan dari Budidaya Simbar Menjangan, Harganya Bisa Jutaan

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 16 Sep 2023 16:24 WIB
I Gusti Agung Made Teguh Awidya saat memamerkan sejumlah Simbar Menjangan koleksinya dalam pameran yang digelar di desanya beberapa waktu lalu.
Foto: I Gusti Agung Made Teguh Awidya saat memamerkan sejumlah Simbar Menjangan koleksinya dalam pameran yang digelar di desanya beberapa waktu lalu. (chairul amri simabur/detikBali)
Tabanan -

Pesona simbar menjangan atau paku tanduk rusa sedang menjadi tren di kalangan pecinta tanaman hias. Tidak terkecuali di Kabupaten Tabanan, Bali.

Pamornya yang sedang melejit itu membuat sebagian pecinta tanaman hias memilih untuk membudidayakannya.

Apalagi dari segi harga, tanaman hias ini cukup menggiurkan. Kisaran harga tanaman hias dengan ciri khas daun yang menjuntai ini ada yang dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

I Gusti Agung Made Teguh Awidya (29) menjadi salah satu pecinta tanaman hias yang memutuskan untuk terjun membudidayakan tanaman jenis pakis-pakisan ini.

"Awalnya punya satu koleksi saja. Tapi lama-kelamaan bertambah. Karena kok menarik," tutur Teguh, demikian ia akrab disapa, Kamis (14/9/2023).

ADVERTISEMENT

Pemuda dari Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, ini mengaku mulai membudidayakan simbar menjangan sejak 2021 sebagai pengisi waktu di kala pandemi COVID-19 melanda.

Lambat laun, ia mulai belajar menanam sendiri selain tetap merawat dan menambah koleksi simbar menjangan miliknya. Mulai dari jenis wandae khas Papua hingga ridleyi.

Teguh mengaku perlu kesabaran dan ketelatenan untuk membudidayakan simbar menjangan. Terutama saat menunggu spora yang sudah matang tumbuh menjadi tunas.

"Sporanya disemai di moss hitam. Itu pun prosesnya tidak cepat. Biasanya perlu delapan bulan sampai setahun baru muncul bibit sebesar biji kedelai dan tunasnya sekecil lidi," ungkapnya.

Ia juga menerangkan moss hitam menjadi media tanam utama simbar menjangan selain akar kadaka. Akar ini mampu menyimpan air dalam kapasitas yang besar.

Di akar kadaka atau moss hitam itulah simbar menjangan hidup dengan cara menempel.

Sama seperti tanaman hias lainnya, simbar menjangan juga memerlukan nutrisi dengan cara memberikan pupuk. "Biasanya pakai pupuk untuk bonsai juga," imbuhnya.

Teguh mengaku hobinya untuk mengisi waktu lowong saat pandemi COVID-19 ini belakangan justru menjadi tren. Apalagi harganya juga cukup menggiurkan berkisar dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

"Tergantung performa dari tanamannya juga. Paling mahal bisa sampai jutaan. Yang dilihat itu tingkat kesuburannya, warna shield (daun steril) kalau semakin hijau semakin mahal. Itu yang bikin mahal," tukasnya.

Simak juga 'Parmi Berurai Air Mata Ungkap Alasan Mulai Budidaya Ikan demi Si Mbok':

[Gambas:Video 20detik]



(hsa/gsp)

Hide Ads