Irigasi Tertimbun Longsor, 16 Subak di Ubud Kekeringan

Gianyar

Irigasi Tertimbun Longsor, 16 Subak di Ubud Kekeringan

Putu Krista - detikBali
Kamis, 24 Agu 2023 18:10 WIB
Kondisi lahan pertanian di Subak Lungsiakan Desa Kedewatan Ubud, Bali, mengering.
Kondisi lahan pertanian di Subak Lungsiakan Desa Kedewatan Ubud, Bali, mengering. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Puluhan hektare lahan sawah dari 16 subak di Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, mengalami kekeringan. Kondisi ini terjadi karena saluran irigasi subak tertimbun longsor sejak sebulan lalu.

Salah satu subak yang terdampak adalah Subak Lungsiakan, Desa Kedewatan, Ubud. Sawah seluas 33 hektare yang telah ditanami padi, mengering.

"Seingat saya longsor terjadi saat hujan angin yang terjadi pada Tumpek Uduh, pada Sabtu 8 Juli 2023 lalu, di mana titik longsor berada di wilayah Kedewatan-Ubud. Yang kena dampak ada 16 subak seperti wilayah Desa Kedewatan, Desa Sayan, dan Singakerta," kata Kelian Subak Lungsiakan I Wayan Sudirja, Kamis (24/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan akibat longsor itu, air sama sekali tak masuk ke lahan sawah. Petani di sana terancam gagal panen.

"Tanah pecah-pecah, yang sudah ditanam sebulan lalu banyak yang sudah mati ini dipastikan merugi petaninya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia bersama petani lainnya berupaya memindahkan sisa material longsor dengan dua alat berat bantuan pihak hotel yang ada di sekitar subak. Pengerjaan dilakukan sangat hati-hati, karena tanah sangat labil, dan gembur.

"Tim kami sekarang ada di lokasi longsor, sedang melakukan penanganan. Petani mohon bersabar kondisi penanganan sangat sulit, medan yang ekstrem membuat pengerjaan jadi lama. Masalah ini mudah-mudahan bisa segera ditangani karena banyak petani yang kekurangan air," tandasnya.




(dpw/iws)

Hide Ads