Arus balik libur Hari Raya Idul Adha mengakibatkan penumpukan kendaraan di wilayah Pelabuhan Ketapang, sehingga dilakukan penambahan enam armada kapal di Selat Bali. Mendukung proses tersebut, Pelabuhan Gilimanuk percepat proses bongkar sehingga berdampak pada banyaknya kapal terapung di Selat Bali.
"Sudah dilakukan penambahan armada dengan total armada kapal beroperasi di Selat Bali saat ini berjumlah 33 kapal dengan rincian 18 kapal pada dermaga MB dan 15 kapal pada dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk," ungkap Koordinator Satuan Pelaksana Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Agus Sugiarta dikonfirmasi detikBali, Senin (3/7/2023).
Agus juga menjelaskan situasi padat di Ketapang berbanding terbalik dengan di Gilimanuk yang saat ini landai. Tidak ada antrean panjang kendaraan di pelabuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses bongkar muatan kapal di setiap dermaga Pelabuhan Gilimanuk dipercepat, setelah selesai langsung diberangkatkan ke Pelabuhan Ketapang. Dampaknya itu banyak kapal yang terapung lama di wilayah Ketapang menunggu giliran sandar," papar Agus.
Selain dampak arus balik libur Idul Adha, lanjut Agus, buruknya cuaca di Selat Bali juga berdampak pada penumpukan kendaraan. "
Memang kemarin malam air sempat surut, sehingga bongkar muat di dermaga LCM sempat terganggu," ujarnya.
Agus berharap para pengguna jasa transportasi laut di Selat Bali ini bersabar dengan situasi saat ini.
"Kami tetap mengutamakan keselamatan pengguna jasa, jadi masyarakat mohon bersabar," tandas Agus.
(hsa/nor)