Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Perdagangan Badung I Made Widiana mengatakan akan kembali menggelar operasi pasar tabung gas LPG 3 kilogram pada esok, Kamis (15/6/2023) khusus di wilayah Badung Selatan. Hal ini disebabkan masih tingginya permintaan di sejumlah wilayah tersebut.
"Sekarang sudah mulai mereda, tapi Kuta Selatan masih langka, karena itu besok kami gelar lagi operasi pasar khusus gas LPG 3 kilogram di empat tempat di Kuta Selatan," kata I Made Widiana di Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (14/6/2023).
Meski tidak ada merinci angka permintaan LPG 3 kilogram, Widiana menuturkan banyak menerima telepon dari aparat desa khususnya di wilayah Badung Selatan untuk kembali menggelar operasi pasar LPG 3 kilogram atau biasa disebut gas melon ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permintaannya itu di empat tempat di Jimbaran, Pecatu, Ungasan, dan Benoa lagi. Benoa kan luas, perumahan paling banyak, termasuk juga industri rumah tangga UMKM tinggi, itu yang menyebabkan permintaan tinggi di daerah itu," terangnya.
Setiap titik, katanya, disediakan sekitar 560 tabung dengan harga Rp 18 ribu/tabung dan syaratnya yaitu membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Widiana menuturkan penyebab tingginya permintaan di wilayah Badung Selatan akibat usaha kecil menengah yang semakin banyak. Namun, hal tersebut bukanlah menjadi salah satu faktor penyebab.
Sebab jika mengacu pada jumlah UMKM yang terdata di Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT), jumlah UMKM di Badung justru menurun dari masa pandemi COVID-19 dari 40 ribu kini menjadi 25 ribu.
"Jumlah UMKM tidak terlalu berpengaruh, libur empat hari kemarin itu yang mengakibatkan tidak ada distribusi dari agen ke pangkalan menyebabkan kekosongan itu," tandasnya.
Meski demikian, ia mengakui jika dilihat dari pariwisata, khususnya sisi kebutuhan permintaan konsumsi LPG 3 kilogram meningkat ada di warung rumahan atau industri rumahan. Karena itu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Perdagangan akan terus memantau ketersediaan LPG 3 kilogram khususnya di warung-warung hingga 3-4 hari ke depan.
"Kita lihat besok, kalau dalam waktu 3-4 hari di warung tersedia berarti sudah aman," tandasnya.
Operasi Pasar Murah Saat Harga Telur 'Bergejolak'
Dalam rangka menstabilkan harga, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung menggelar operasi pasar di Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (14/6/2023). Khusus operasi pasar kali ini, harga telur diketahui masih bergejolak di pasaran dan tembus sampai Rp 60 ribu per keratnya.
"Yang jelas kami jual di bawah harga pasar, dan pemantauan harga setiap hari rutin kami lakukan memang saat ini, yang menjadi gejolak itu telur masih tinggi," kata Widiana ditemui di Lapangan Banteng, Seminyak, Kuta, Badung, Rabu (14/6/2023).
"Ini harga di bawah harga pasar, seperti telur di pasaran Rp 58 ribu sampai Rp 60 ribu, di sini dijual Rp 55 ribu," imbuhnya.
Widiana menuturkan penyebab harga telur tinggi karena harga pakan ayam meningkat. Selain telur, komoditi yang dijual oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan dengan berkolaborasi dengan Bulog adalah beras yang diambil dari petani di Badung.
Lalu ada minyak goreng yang dijual per paket berisi dua, sayuran, serta bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih. Operasi ini, kata Made Widiana, digelar rutin setiap bulan dalam rangka menstabilkan harga sejumlah bahan pokok di lapangan.
Harga yang dijual di pasar dadakan ini pun menurutnya sangat murah dan jauh dari harga di pasaran. Untuk operasi pasar selanjutnya akan digelar 16 Juni 2023 di Legian, Kuta. Pada 23 Juni 2023 di Pecatu, Kuta Selatan.
Sejumlah wargaSeminyak yang rata-rata ibu rumah tangga mengaku senang dengan adanya operasi pasar yang diadakan di wilayahnya. SepertiKadek AyuSuwitri, asliSingaraja yang sudah tinggal diSeminyak mengatakan merasa terbantu dengan adanya operasi pasar. Terlebih harga sejumlah bahan pokok diketahui mengalami kenaikan harga.
"Ini harga beras dulu saya beli 25 kilogram sekitar Rp 225 ribu sekarang bisa Rp 245 ribu. Makanya saya coba cari ke sini dan ternyata harganya murah. Ini sangat membantu warga, kalau bisa terus diadakan lagi dan warung yang jual harga mahal ditindak dan kembalikan harga menjadi normal," ungkapnya.
Senada dengan Kadek, Hera Handayani asal Banjar Basangkasa, mengharapkan harga kebutuhan pokok kembali murah, khususnya jika menjelang hari raya atau upacara keagamaan Umat Hindu.
"Bagi saya sangat diperlukan seperti kami umat Hindu itu ada upacara, otomatis mendekati upacara harganya dinaikan tetapi setelah upacara harganya menurun, kalau bisa jangan mainkan harga lah," keluhnya.
Termasuk harga telur yang saat ini meroket. Ia pun berharap operasi pasar terus diadakan terlebih di Seminyak, karena menurutnya baru kali ini diadakan di wilayahnya.
(nor/BIR)











































