Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun memprediksi tingkat keterisian atau okupansi hotel di Bali naik 15 persen-20 persen pada libur Lebaran 2023.
"Okupansi sekitar 15 persen sampai 20 persen kenaikannya ya pada Lebaran ini," ungkap Tjok saat dihubungi detikBali, Jumat (21/4/2023).
Ketika ditanya mengenai kenaikan persentase okupansi hotel pada Lebaran tahun lalu, ia mengatakan tidak jauh berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sebelum Lebaran (2022) jelas 15 persen sampai 20 persen. Sama itu (jelang Lebaran 2023)," kata Tjok.
Tjok mengatakan bahwa Bali merupakan destinasi yang aman dan nyaman untuk wisatawan. Karenanya, pengunjung di Bali terus meningkat.
"Bali destinasi yang aman dan nyaman. Membuat pengunjungnya meningkat," tuturnya.
Misalnya, seperti yang dilansir dari data Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat 350.368 wisatawan domestik (wisdom) yang datang ke Bali pada Maret 2023.
Tjok juga mengungkapkan wilayah di Bali yang paling banyak didatangi oleh wisatawan. Untuk saat ini, okupansi hotel masih didominasi oleh hotel-hotel di Kabupaten Badung.
"Kalau kami kan lihat per kawasan ya. Kawasan yang penuh seperti Kuta, Nusa Dua, Sanur, Ubud, dan lainnya," imbuhnya.
Kendati demikian, Tjok berharap wilayah-wilayah lain di Bali juga meningkat okupansinya, seperti di Candi Dasa dan Lovina.
"Tentu kami berharap, kawasan-kawasan yang lain juga dapat merata lah untuk mendapatkan kenaikan juga seperti yang di Candi Dasa dan Lovina. Mudah-mudahan ada (wisatawan) bisa ke sana lah," terang dia.
Beberapa hotel di Bali memiliki tingkat keterisian 80 persen sampai 90 persen. "Tapi ada beberapa hotel rata-rata tingkat huniannya memang 80 persen-90 persen," paparnya.
(BIR/iws)