.webp)
Harga cabai rawit merah di Kabupaten Karangasem, Bali, meroket menjelang hari raya Nyepi dan bulan ramadan. Bahkan, harganya tembus Rp 80 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Amlapura Timur Ni Ketut Lastri (56) mengatakan harga cabai rawit merah sudah merangkak naik sejak beberapa hari yang lalu. Harga cabai melonjak pelan, dari Rp 60 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram dan kini menyentuh Rp 80 ribu per kilogram.
"Harga cabai rawit merah naik jadi Rp 80 ribu per kilogram sejak kemarin. Memang setiap ada hari raya harganya selalu naik," kata Lastri, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lastri mengungkapkan mahalnya harga cabai sudah pasti membuat penjualannya menurun. Meski begitu, menurutnya harga bumbu dapur lainnya hingga kini masih stabil.
"Yang naik hanya harga cabai rawit merah saja. Sedangkan untuk bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, dan yang lainnya harganya masih stabil tidak ada peningkatan," kata Lastri.
Sementara itu, salah seorang pembeli Ni Ketut Kembar mengaku pusing dengan mahalnya harga cabai menjelang Nyepi. Dia pun memilih membeli cabai rawit merah lebih sedikit dari biasanya.
"Sekarang pintar-pintaran kita aja menggunakannya, gunakan secukupnya saja biar ada rasa pedasnya sedikit," kata Kembar.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Karangasem I Gede Loka Santika mengatakan harga cabai rawit merah saat ini memang sudah mahal dari petani. Begitu sampai di pasaran, harganya menjadi lebih tinggi.
Santika menyebut kenaikan harga menjelang hari raya merupakan hal yang biasa. Menurutnya, pada momen inilah petani bisa mendapat untung lebih. Terlepas dari itu, Santika mengaku terus memantau agar harga cabai tidak terlampau melambung tinggi.
"Harga cabai saat ini mengalami kenaikan, tapi masih di bawah (jika dibandingkan dengan) saat hari raya Galungan yang tembus sampai Rp 95 ribu per kilogram," tandas Santika.
(iws/gsp)
