Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Tabanan kembali mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) sektor peternakan, khususnya babi, mulai tahun ini. Sektor ini sempat tak mendapatkan kucuran KUR setelah dua tahun terkendala penyebaran flu babi (ASF) dan COVID-19.
Pelaksana Analis Kredit BPD Bali Cabang Tabanan Desak Putu Mira Pradnyanyi mengakui penyaluran KUR untuk peternakan babi kembali dimulai. "Sekarang, sudah mulai lagi," ujarnya di sela acara Ngopi Bareng yang melibatkan sejumlah peternak babi di Lembaku PDDS Tabanan, Jumat (3/3/2023).
Apalagi, pekan lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melepas perdana 80 ekor babi potong ke Jakarta. Menyusul kerja sama yang dibangun Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) dengan Perusahaan Daerah Dharma Jaya, DKI Jakarta.
Ia menyebutkan berdasarkan pengalaman sebelum mewabahnya flu babi dan COVID-19, usaha peternakan babi menjadi salah satu yang mendongkrak penyaluran KUR oleh BPD Bali Cabang Tabanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum ramai-ramai virus (ASF dan COVID-19) paling ramai. Di Tabanan ini rata-rata ada peternakan babi atau ayam. Meski kapasitasnya tidak besar. Dulu peternakan ini mendongkrak penyaluran KUR," sebutnya.
Namun, sambungnya, saat wabah flu babi terjadi ditambah pandemi COVID-19, penyaluran kredit untuk sektor peternakan sempat terhambat, termasuk babi.
"Di saat yang sama banyak nasabah yang melakukan restrukturisasi kredit," imbuh Pradnyani.
Meski demikian, penyaluran KUR bagi pelaku usaha peternakan babi tetap akan dilakukan secara selektif. Bahkan di awal tahun ini penyaluran KUR akan diprioritaskan terlebih dulu kepada peternak yang belum pernah menerima fasilitas ini.
"Selain itu, peternaknya minimal sudah pernah panen. Paling tidak satu kali panen. Biasanya panen babi di Bali kan enam bulan sekali," jelasnya.
Ia menjelaskan fasilitas KUR yang tersedia di tahun ini terdiri dari KUR Super Mikro dengan plafon Rp 1 juta hingga Rp 10 juta. Berikutnya, KUR Mikro dengan plafon dari Rp 15 juta hingga Rp 100 juta. Kemudian KUR Kecil dengan plafon Rp 125 juta hingga Rp 500 juta.
Pemanfaatannya bisa untuk keperluan modal kerja atau investasi dengan bunga sebesar enam persen per tahun dan masa angsuran dari satu sampai lima tahun.
"Untuk target penyaluran KUR tahun ini Rp 278,95 miliar," pungkasnya.
(BIR/iws)