Perusahaan Xiaomi mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pegawainya.
Terbanyak para pegawai yang di-PHK yakni di divisi ponsel dan bisnis layanan internet. Totalnya mencapai 15%.
Dikutip dari detikInet, Selasa (20/12/2022) kabar PHK ini sudah tersebar di media sosial China seperti Weibo, Xiaohongshu, dan Maimai, yang dibanjiri berbagai postingan terkait PHK tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu berapa banyak pegawai Xiaomi yang terkena PHK? Dilansir dari South China Morning Post, diperkirakan jumlah akan mencapai ribuan pegawai. Sebabnya per 30 September lalu Xiaomi punya 35.314 pegawai, di mana 32 ribu di antaranya berbasis di China daratan.
Jika yang terkena PHK ada 15%, berarti tak kurang dari 5.000 pegawai akan kehilangan pekerjaannya. Ironisnya banyak di antara pegawai yang terkena PHK itu baru direkrut pada Desember 2021 lalu, saat Xiaomi melakukan banyak perekrutan pegawai.
Hingga beredarnya rumor PHK, pihak Xiaomi belum keluarkan statement.
Pada November lalu Xiaomi mencatatkan penurunan pemasukan Q3 2022 sebesar 9,7% sebagai dampak dari berbagai aturan lockdown terkait COVID-19 di China, juga karena adanya penurunan permintaan pasar.
Pemasukan dari bisnis ponsel sendiri mencapai 11% secara year on year. Padahal pemasukan dari bisnis ini porsinya sangat besar bagi Xiaomi, mencapai 60%.
Pada Q3 2022 lalu Xiaomi mencatatkan pemasukan sebesar 70,17 miliar yuan, turun dari 78,063 miliar yuan pada Q3 2021. Pemasukan ini sedikit meleset dari prediksi awal yang mencapai 70,52 miliar yuan.
Sementara itu pemasukan bersihnya turun 59,1% menjadi 2,12 miliar yuan dari 5,176 miliar yuan pada Q3 2021.
Namun harus diakui memang pasar ponsel global saat ini memang tengah turun. Menurut Canalys, pengapalan ponsel pada Q3 2022 di China turun 11% dan secara global turun 9%.
(dpra/hsa)