Kabar Baik! Subsidi BBM Pedagang Keliling di Jembrana Segera Cair

Kabar Baik! Subsidi BBM Pedagang Keliling di Jembrana Segera Cair

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 28 Sep 2022 11:19 WIB
Pedagang Kelling di Jembrana
Foto: Salah satu pedangang keliling Erna Sriwahyuni (51), asal Kelurahan Loloan Barat, Negara, Jembrana Bali, Rabu (28/9/2022). (I Ketut Suardika/detikBali)
Negara -

Pedagang angkring keliling di Jembrana bisa bernafas lega. Pasalnya, pencairan subsidi BBM untuk para pedagang keliling pengguna BBM akan dicairkan Oktober mendatang. Namun, penerima terbatas 500 orang pedagang bisa mendapatkan subsidi BBM ini, dengan syarat belum pernah menerima bantuan pemerintah.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan, menyiapkan segala aturan dan penganggaran termasuk membuat dasar dalam bentuk SK Bupati. Sehingga dalam penyaluran nanti tidak terjadi permasalahan hukum.

"Ini masih kita lihat, secepatnya sih (dicairkan). Kami masih membuat dasar - dasarnya, SK Bupati, datanya, aturan mainnya kalau di anggarannya," kata Agus Adinata, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (28/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencairan bantuan ini, masih dikebut proses persiapannya, sehingga bisa dipercepat proses pencairannya. "Kemungkinan sih bulan depan. Oktober paling cepat, paling lambat November berdasarkan aturan undang-undangnya, dari arahan presiden," imbuhnya.

Untuk penyaluran bantuan tersebut, kata Adinata, akan disalurkan langsung oleh Diskoperindag kepada penerima melalui transfer rekening penerima. "Nanti langsung lewat transfer rekening penerima," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Disinggung mengenai penyaluran agar tepat sasaran, Agus Adinata mengatakan, pendataan untuk para penerima sedang berjalan dan pendaftar juga akan dilakukan verifikasi data.

"Nanti ada verifikasi, bisa lewat kepala pasar, bisa juga lewat desa. Iya verifikasi sederhanalah, nanti kan diumumkan," tukasnya.

Salah satu pedagang angkring keliling Erna Sriwahyuni (51), asal Kelurahan Loloan Barat, Negara, mengaku senang mendengar kabar ada bantuan subsidi BBM dari pemerintah. "Iya kalau ini benar, saya setuju sekali dapat bantuan ini," kata Erna, saat ditemui detikBali di pasar Lelateng.

Pedagang jamu keliling sejak belasan tahun ini, berharap bisa mendapatkan bantuan subsidi BBM ini. Menurutnya, bantuan ini sangat membantu meringankan biaya BBM saat keliling berjualan. Dalam sehari ia menghabiskan 3 hingga 4 liter BBM. "Mulai pagi jualan jamu keliling, mulai Loloan, Banjar Tengah dan di Lelateng. Sehari bisa beli BBM Rp 50 ribu," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, total sebanyak 500 kuota yang di siapkan untuk para pedagang angkring keliling yang menggunakan motor atau pengguna BBM akan di subsidi sebesar Rp 600 ribu per orang. Namun dari kuota tersebut mereka yang mendapat, yang belum sama sekali menerima bantuan pemerintah.

"Jadi misalnya dalam rumah tangga yang laki-laki menjadi nelayan, kemudian yang wanita menjadi pedagang sayur keliling. Nah ini harus diverifikasi datanya, jika salah satu sudah dapat bansos, kemungkinan yang satunya gugur," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).

Dari total kuota sebanyak 500 orang yang direncanakan menerima bantuan ini merupakan pedagang angkring atau pedagang keliling yang menggunakan sepeda motor terutama pedagang sayur. Dianggarkan dari dana transfer umum (DTU) senilai 2,7 Rp miliar yang diambil sebesar 2 pesen dari DTU.

"Per orang rencananya mendapat Rp 600 ribu sekali. Itu sumbernya dari dana 2 persen dari DTU," jelasnya.

Untuk saat ini petugas dari dinas sedang melakukan pendataan. Sebanyak 275 orang yang sudah terdata dari hasil pendataan per Senin (26/9) kemarin. Namun dari data ini masih akan dilakukan verifikasi kembali sehingga mendapatkan data yang valid untuk menghindari terjadinya penerima bantuan ganda atau lebih.

"Kita masih menunggu kebijakan dan persetujuan dari pimpinan kita," jelasnya.

Lebih lanjut, untuk pemberian bantuan subsidi ini, juga nantinya akan menyasar UMKM yang belum memiliki tempat alias masih menggunakan kendaraan (pengguna BBM) jika menuju tempat berjualan atau berdagang. "Tapi itu masih menunggu kebijakan juga. Kita juga antisipasi risiko sosialnya di lapangan agar tidak terjadi ketimpangan," tukasnya.

Terpisah, Sekda Jembrana I Made Budiasa menjelaskan sesuai instruksi pemerintah pusat pihaknya telah menyusun penyaluran bantuan sosial. Bansos yang diberikan tersebut merupakan bentuk dari upaya penanganan inflasi di Jembrana imbas kenaikan BBM.

"Sudah disusun oleh masing-masing OPD. Jadi bentuknya berupa bantuan sosial. Untuk di Diskoperindag ada pemberian BLT untuk UMKM keliling seperti pedagang sayur dan lainnya," jelasnya.




(hsa/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads