Sebanyak 500 kuota subsidi BBM disiapkan bagi para pedagang keliling di Jembrana, Bali, yang menggunakan sepeda motor
Para pedagang keliling ini bakal menerima subsidi sebesar Rp 600 ribu per orang. Hanya saja, subsidi hanya diberikan bagi mereka yang sama sekali belum menerima bantuan pemerintah.
"Jadi misalnya dalam rumah tangga yang laki-laki menjadi nelayan, kemudian yang wanita menjadi pedagang sayur keliling. Nah ini harus diverifikasi datanya, jika salah satu sudah dapat bansos, kemungkinan yang satunya gugur," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komang Agus Adinata menambahkan, dari total kuota 500 orang yang direncanakan menerima bantuan, penerima yang diutamakan yakni pedagang keliling yang menggunakan sepeda motor seperti pedagang sayur.
"Dianggarkan dari dana transfer umum (DTU) senilai Rp 2,7 miliar yang diambil sebesar 2 pesen dari DTU. Per orang rencananya mendapat Rp 600 ribu sekali. Itu sumbernya dari dana 2 persen dari DTU," jelas Agus.
Sehingga terkait rencana itu, Agus mengatakan jika petugas dari dinas sedang melakukan pendataan.
Hasil pendataan, ada sebanyak 275 orang yang sudah terdata hingga Senin (26/9) kemarin. Namun dari data tersebut, pihaknya masih akan melakukan verifikasi kembali sehingga mendapatkan data yang valid untuk menghindari terjadinya penerima bantuan ganda atau lebih.
"Kita masih menunggu kebijakan dan persetujuan dari pimpinan kita," jelasnya.
Sementara untuk pemberian bantuan subsidi ini, kata Agus, nantinya pihak dinas akan menyasar UMKM yang belum memiliki tempat alias masih menggunakan kendaraan (pengguna BBM) jika menuju tempat berjualan atau berdagang.
"Tapi sekali lagi, (pemberian subsidi) itu masih menunggu kebijakan juga. Kita juga antisipasi risiko sosialnya di lapangan agar tidak terjadi ketimpangan," tukasnya.
Terpisah, Sekda Jembrana I Made Budiasa menjelaskan sesuai instruksi pemerintah pusat pihaknya telah menyusun penyaluran bantuan sosial. Bansos yang diberikan tersebut merupakan bentuk dari upaya penanganan inflasi di Jembrana imbas kenaikan BBM.
"Sudah disusun oleh masing-masing OPD. Jadi bentuknya berupa bantuan sosial. Untuk di Diskoperindag ada pemberian BLT untuk UMKM keliling seperti pedagang sayur dan lainnya," jelasnya.
(dpra/dpra)