.webp)
I Dewa Gede Juniantara (52) mengolah buah pare yang pahit menjadi keripik yang lezat dan gurih. Ia bahkan meraup omzet mencapai Rp 6 juta per bulan dari bisnis keripik pare tersebut.
Pria asal Lingkungan Pekandelan, Karangasem, itu mengaku sudah memiliki pelanggan tetap. Pelanggannya tak hanya dari Bali, ia beberapa kali melakukan pengiriman ke Pulau Jawa.
"Pembeli yang baru kebanyakan mengaku tahu ada keripik pare dari pelanggan saya sebelumnya," kata Dewa Juniantara saat ditemui di rumahnya, Sabtu (10/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk keripik pare buatan Dewa Gede tersedia dalam berbagai pilihan rasa, dari original, pedas, pedas manis, dan rasa jagung. Adapun varian yang paling laris saat ini adalah rasa pedas manis.
"Satu bungkus keripik pare isi 85 gram saya jual dengan harga Rp 20 ribu. Sebulan bisa habis sekitar 300 bungkus," imbuhnya.
Dewa menjelaskan proses pembuatan keripik pare tersebut. Pertama, buah pare diiris tipis-tipis, kemudian ditabur garam lalu dicuci bersih. Setelah itu, buah pare yang teriris dicelup ke adonan tepung yang sudah dicampur dengan bumbu Bali atau basa genep. Adonan kemudian digoreng, lalu di-oven agar kadar minyaknya hilang.
"Saat menggoreng butuh kesabaran karena harus digoreng satu-satu, tidak boleh berbarengan. Itulah yang saya salut dengan istri saya karena jika digoreng barengan hasilnya pasti tidak bagus," kata Dewa Juniantara.
Pemasaran keripik pare tersebut dibantu oleh sang istri, Anak Agung Sagung Dewita Dewi (45). Menurut Dewa, berkat ketekunan dan semangat dari istrinya itulah yang membuat bisnisnya kini berkembang lumayan pesat.
"Saat ini dari proses awal sampai akhir saya hanya dibantu oleh istri, anak dan keluarganya saja. Tapi jika usahanya sudah semakin berkembang, ya pasti akan membuka lapangan pekerjaan," kata Dewa Juniantara yang memulai berbisnis keripik pare sejak tahun 2020 yang lalu.
(iws/iws)
