Sejumlah pengendara sepeda motor tampak mengantre untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 54.801.03 yang berlokasi di Jalan WR Supratman Denpasar, Bali, Rabu (31/8/2022) malam. Sebagian warga mengaku mengisi penuh tangki motornya sebagai antisipasi kenaikan harga BBM yang isunya akan diumumkan per Kamis (1/9/2022) besok.
Salah satu pengendara motor, I Wayan Sukartika Putra (28) mengatakan dirinya baru saja membeli BBM jenis Pertalite. Pria asal Karangasem ini mengaku sengaja datang ke SPBU untuk mendapatkan Pertalite sebelum harganya naik.
"Beli full untuk jaga-jaga karena informasinya besok harganya sudah naik. Kalau saya bisa sampai 3 kali dalam seminggu beli Pertalite, karena saya juga jualan nasi lawar keliling. Jadi, kenaikan harga BBM ini bakal berdampak dan makin susah jadinya," kata Sukartika kepada detikBali, Rabu (31/8/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saran saya kalau bisa harga BBM jangan naik dululah apalagi ini baru pulih, dan saya baru kerja lagi. Ini merugikan sekali apalagi saya ini di Denpasar merantau sama istri dengan dua anak dan yang kerja hanya saya saja," harapnya.
Pengendara motor lainnya, Ni Luh Puspawati (42) juga mengaku rela antri membeli Pertalite untuk mengisi full tangki bensinnya sebelum harga Pertalite naik.
"Kalau orang dengan gaji tinggi dan monoton dapatnya tiap bulan mungkin okelah ya dengan kenaikan harga. Tapi, untuk pekerja yang ada di bawah kan kasihan," sebutnya.
Sementara itu, Asisten Manager SPBU SPBU 54.801.03, Poerwo Roesfandi (29) menuturkan, pembeli BBM pada Rabu (31/8/2022) malam memang lebih ramaI jika dibandingkan dari hari-hari sebelumnya. Ia pun menduga hal tersebut sebagai respons masyarakat terhadap isu kenaikan harga BBM.
"Mungkin orang-orang antisipasi untuk kenaikan harga BBM besok, tapi kan itu sebenarnya masih isu. Dan untuk masalah kenaikan harga sampai detik ini kami belum ada kabar," sebutnya.
Adapun kuota BBM khususnya Pertalite, kata Poerwo Roesfandi setiap harinya disediakan 16.000-18.000 liter. Terkait adanya isu kenaikan harga BBM tersebut, pihaknya pun tak ada antisipasi khusus seperti menambah kuota BBM.
"Masyarakat bisa mengurangi aktivitasnya untuk pengurangan penggunaan motor dan mobil. Dan juga berdampak pada berkurangnya antrian di SPBU. Apalagi ditambah dengan mobil yang sekarang ini dibatasi pembelian BBM karena menggunakan aplikasi MyPertamina," tambahnya.
Kata Luhut Soal Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM, khususnya Pertalite dan Pertamax, jadi perbincangan hangat. Bahkan, beredar kabar harga kedua jenis BBM tersebut naik besok, Kamis 1 September 2022.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara merespons rencana kenaikan harga BBM.
"Saya kira itu sudah betul-betul dihitung oleh pemerintah, dan nanti akhirnya akan diumumkan. Ini yang terbaik untuk kita, ini kerja sama kita, dan ini juga bukan masalahnya rakyat miskin atau kaya karena ini masalah bangsa, sama seperti kita menangani COVID-19 lalu," kata Luhut di sela-sela kunjungan kerjanya ke TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, Rabu (31/8/2022).
Luhut menekankan rencana kenaikan harga BBM tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan politik. "Ini pure buat Indonesia lebih hebat, dan lebih baik kedepannya," imbuhnya.
Rencana kenaikan harga BBM sudah menyeruak sejak beberapa hari terakhir. Pemerintah juga berkali-kali mengeluhkan beratnya beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun. Dalam berapa waktu terakhir, sinyal kenaikan harga BBM terus berhembus kencang.
(iws/iws)