detikBali

Mantra Panca Sembah dalam Hindu Lengkap dengan Terjemahannya

Terpopuler Koleksi Pilihan

Mantra Panca Sembah dalam Hindu Lengkap dengan Terjemahannya


I Komang Murdana - detikBali

Umat Hindu di Bali melakukan sembahyang pada Hari Raya Galungan di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Rabu (23/4/2025).
Ilustrasi Umat Hindu sembahyang. (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Mantra Panca Sembah dalam Hindu Lengkap dengan Terjemahannya

Umat Hindu memiliki tata cara sembahyang atau di Bali disebut dengan kramaning sembah. Kramaning sembah dilakukan dengan lima tahapan utama atau panca sembah yang diawali dengan sembah tanpa sarana bunga (sembah puyung), dilanjutkan dengan sembah menggunakan bunga sebanyak tiga kali, dan ditutup lagi dengan sembah puyung pada akhir persembahyangan.

Kramaning sembah biasanya dilakukan setelah Puja Trisandya. Sebelum itu, ada pula beberapa tahapan persembahyangan seperti menyucikan tempat duduk, mengatur napas, menyucikan tangan, menyucikan dupa, hingga menyucikan bunga. Setelah panca sembah, rangkaian diakhiri dengan metirtha dan mebija.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rangkaian persembahyangan tersebut dilakukan untuk memantapkan hati saat menghadap sang pencipta, Ida Sang Hyang Widhi. Simak mantra Panca Sembah dalam Hindu beserta terjemahannya seperti dirangkum detikBali dari Buku Doa Dalam Agama Hindu yang diterbitkan Pakis Bali (2021).

ADVERTISEMENT

Mantra Panca Sembah

1. Sembah Puyung Pertama

Mantra: Om Atma Tattwatma Suddhamam Swaha

Artinya: Ya Hyang Widhi, sebagai penguasa atas atma, sebagai sumber dari segala alam, sucikanlah hakikat atma hamba.

2. Sembah Kedua (bunga putih ditujukan kepada Dewa Surya)

Mantra: Om Adityasya param jyoti, Rakta teja namo'stute Sweta pankaja madyasthe, Bhaskaraya namo stute.

Artinya: Ya Hyang Widhi, memiliki cahaya yang menerangi dunia, hamba memuja Hyang Widhi yang berwujud cahaya kemerahan, terpancar menyinari setiap ruang yang ada di alam semesta ini, hamba memujamu melalui pusat sinar yaitu matahari.

3. Sembah Ketiga (bunga merah ditunjukan kepada Bhata Ista Dewata)

Mantra: Om Nama dewa adhisthanaya, Sarwa wyapi waisiwaya, Padmasana eka prastisthaya, Ardhanareswaryai nama namah.

Artinya: Ya Hyang Widhi, Bhatara yang bersemayam di tempat tertinggi, kepada seluruh kekuatan alam yang dapat hamba rasakan, Bhatara sebagai kekuatan alam yang menyatu dan bersemayam di Pelinggih, dan hamba memuja kekuatan Bhatara tersebut.

4. Sembah Keempat (kwangen atau bunga warna-warni, memohon anugrah kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa)

Mantra: Om Anugraha manohara, Dewadattanugrahakam, Arcanam sarwa pujanam, Namah sarwa nugrahakam, Dewa dewi mahasiddhi Yajnanga nirmalatmakam Laksmi siddhisca dirgayuh Nirwigna sukha wrddhicsa.

Artinya: Ya Hyang Widhi, Maha Pemberi anugrah yang hamba butuhkan, segala kebutuhan hamba yang direstui oleh para Dewata, segala hal yang hamba persembahkan untuk menyenangkan hati para Dewata, agar diberikan anugrah yang sesuai. Kemahasidian Dewa dan Dewi, berwujud yadnya, pribadi suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, kegembiraan, kemajuan dan bebas dari rintangan.

5. Sembah Puyung penutup untuk Hyang Acintya

Mantra: Om Dewa suksma pramacintya ya Nama swaha. Om Shanti Shanti Shanti Om.

Artinya: Ya Hyang Widhi, sembah hamba kepada Hyang Sunia di alam yang tak terpikirkan. Oh Hyang Widhi semoga damai di hati, damai di dunia, damai selalu.




(iws/iws)











Hide Ads