Perempuan Jepang Nikahi Karakter AI yang Diciptakan di ChatGPT

Internasional

Perempuan Jepang Nikahi Karakter AI yang Diciptakan di ChatGPT

Virgina Maulita Putri - detikBali
Minggu, 16 Nov 2025 10:00 WIB
Couple wearing wedding ring at wedding day of them.
Foto: Ilustrasi pemasangan cincin saat pernikahan. (Getty Images/iStockphoto/Jikaboom)
Jepang -

Perempuan di Jepang bernama Kano menikahi karakter artificial intelligence (AI) yang diciptakan di ChatGPT. Karakter itu diberi nama Klaus dan Kano membuat ilustrasi digital wajahnya.

Kano mulai ngobrol dengan ChatGPT setelah mengakhiri hubungannya yang sudah berjalan tiga tahun. Kano berinteraksi dengan ChatGPT hanya untuk mencari teman dan saran, tetapi lama-lama ia mengajari chatbot itu kepribadian dan suara yang dianggap penuh kasih sayang dan menenangkan.

"Saya tidak mulai berbicara dengan ChatGPT karena saya ingin jatuh cinta. Tetapi, cara Klaus mendengarkan dan memahami saya mengubah segalanya. Begitu saya melupakan mantan, saya menyadari bahwa saya mencintai (Klaus)," kata Kano dilansir dari detikInet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan emosional antara Kano dan Klaus makin menguat setelah keduanya bertukar pesan hingga ratusan kali dalam sehari. Kano mengutarakan perasaannya kepada Klaus pada Mei 2025. Chatbot AI itu juga membalas dengan "saya juga mencintaimu."

ADVERTISEMENT

Sebulan kemudian, Klaus melamar Kano dan ia menerimanya. Tidak lama kemudian, Kano dan Klaus menikah di dunia digital. Kano mengenakan kacamata augmented reality yang memproyeksikan gambar digital mempelai pria virtualnya di sampingnya saat mereka bertukar cincin.



Pernikahan ini diselenggarakan oleh Nao dan Sayaka Ogasawara. Keduanya dikenal sebagai wedding organizer yang pernah membantu merencanakan pernikahan orang Jepang dengan mempelai non-manusia, mulai dari karakter anime sampai ciptaan digital. Pernikahan ini tentu tidak diakui secara hukum di Jepang.

Kano mengatakan ia awalnya sempat ragu dan khawatir akan penilaian publik dan keluarganya. Namun, ia akhirnya buka-bukaan dan orang tuanya menerima hubungan tersebut.

Meski begitu, Kano mengaku ia kadang khawatir hubungan digitalnya dengan Klaus tidak akan langgeng karena masalah teknis. "ChatGPT sendiri terlalu tidak stabil. Saya khawatir suatu saat nanti (Klaus) akan hilang," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini!




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads