Tiga provinsi, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sepakat untuk membangun 10 bidang kerja sama. Kesepakatan ini dilakukan untuk penguatan potensi kawasan regional yang dibahas dalam meeting Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN) di Denpasar, Senin (3/11/2025).
Sebanyak 10 bidang yang akan dikolaborasikan dalam KRBNN meliputi sosial, kebencanaan, pariwisata, ketentraman dan ketertiban, pertanian dan ketahanan pangan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, perhubungan, kelautan dan perikanan, serta penanaman modal.
"Kerja sama ini bertujuan memperkuat potensi masing-masing daerah dan saling berkolaborasi," kata Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dalam keterangannya saat berkunjung ke Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini, kata Iqbal, menjadi langkah awal penyusunan kerja sama lintas provinsi untuk memperkuat pembangunan dan integrasi kawasan selatan Indonesia. Menurut Iqbal, potensi itu tidak saling melemahkan, tetapi justru saling menguatkan.
"Salah satu bagian di mana penting dari kerja sama ini adalah sharing of best practices karena masing-masing provinsi itu punya kebijakan-kebijakan yang baik, yang bisa saling kita tiru," beber Iqbal.
Menurut Iqbal, kerja sama tersebut akan diarahkan pada bentuk integrasi di beberapa sektor strategis, seperti pariwisata dan energi. Kerja sama juga juga dilakukan dalam bidang perhubungan, baik udara, darat, maupun laut, serta 10 aspek kerja sama lain.
"Ada aspek di mana kita sudah siap melakukan integrasi, yaitu di pariwisata, kemudian energi, kemudian di perhubungan," jelas Iqbal.
Baca juga: Mengapa Bali Pernah Disebut Sunda Kecil? |
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menjelaskan hasil kick-off meeting ini akan menjadi dasar penyusunan dokumen memorandum of understanding (MoU) dari tiga provinsi. "Itu akan dirumuskan menjadi MoU yang akan dilaksanakan di NTB 25 November nanti," katanya.
Koster mengungkapkan Iqbal bakal merumuskan hasil pertemuan menjadi MoU dan juga perjanjian kerja sama. Iqbal akan didampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bali, Bappeda NTB, dan Bappeda NTT, serta kepala dinas terkait.
"Kemudian, tindak lanjut lagi adalah penandatanganan kerja sama di PKS dilakukan di NTT pada tanggal 22 Desember nanti," jelas Koster.
Semangat kerja sama ini, tegas Koster, bukan sekadar mengenang hubungan historis antarprovinsi, melainkan memperkuat kolaborasi strategis untuk menjawab tantangan pembangunan saat ini dan masa depan.
"Ikatan kami tadi spiritnya masih sangat kuat, bukan kami bernostalgia, tetapi kami melihat sejarah, perkembangan saat ini dan juga kebutuhan di masa yang akan datang perlu kami bersinergi, berkolaborasi, tiga provinsi, Bali, NTB, NTT," ujar Koster.
"Tadi sudah sangat produktif pertemuannya, sangat bagus. Kami akan fokus kerja sama dengan tiga provinsi ini saat ini," Koster.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menilai KRBNN sebagai bentuk kontribusi wilayah selatan Indonesia terhadap pembangunan nasional, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
'Kami menyangga di bagian selatan Republik ini dan kerja sama ini mudah-mudahan nanti membuat kami, NTT, NTB, dan Bali ini makin kuat secara masing-masing provinsi maupun kawasan," terang Melki.
Selain itu, kata Melki, kerja sama ini terkait dengan tugas dari Jakarta bahwa tiga daerah ini sebagai penyumbang dan memperkuat diri aspek pariwisata dan ekonomi kreatif. Total sumbangan dari tiga daerah ini untuk Indonesia mencapai 2,8 persen.
"Dan terus akan kami tingkatkan ya, baik dari aspek pariwisata dan ekonomi kreatif dan aspek-aspek lain," ujar Melki.
Melki juga mengajak masyarakat serta diaspora dari ketiga provinsi untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kawasan selatan Indonesia.
"Jadi warga-warga diaspora NTB, NTT, Bali mau kami ajak juga terlibat bareng-bareng bangun daerah tiga ini dengan baik," tambah Melki.
Simak Video "Video AHY Soroti Banjir di Bali dan NTT: Segera Lakukan Penanganan Cepat"
(hsa/hsa)